BANGKALAN – Kasus penyakit difteri di Jawa Timur (Jatim) masih tinggi. Sejak tahun 2007, jumlah penderita difteri selalu meningkat. Hingga pertengahan tahun 2013, terjadi 310 kasus dengan jumlah kematian 15 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Jatim Dr Harsono saat memberi sambutan dalam Pencanangan Sub Pin Difteri Putaran Dua dan Temu Kader di Gedung Rato Ebuh Bangkalan, kamarin, menuturkan sepanjang tahun 2012, terdata 954 kasus difteri di Jatim dengan angka kematian mencapai 37 orang.
“Diperlukan komitmen seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat guna menekan tingginya kasus difteri,” ungkapnya
Hal itu diperlukan karena difteri yang disebabkan bakteri Coryne Bacterium Diphteriae (CBD) merupakan penyakit menular. Di mana akan menyerang saluran pernafasan bagian atas. Seperti tonsil, faring, dan hidung.
“Penularan biasanya melalui percikan ludah, benda, dan makanan yang sudah terkontaminasi CBD. Jadinya sesak nafas, nyeri telan di tenggorokan, leher bengkak seperti leher sapi (bullneck), dan sulit bernafas karena terdapat selaput warna putih keabu-abuan (pseudomembran) di tenggorokan,” terangnya.
Menurut Harsono, tingginya kasus difteri di Jatim ini mendapat perhatian serius dari Dirjen Kementrian Dinkes RI dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 50 miliar. Dengan harapan, melalui Sub PIN Difteri, kasus difteria dalam setiap tahunnya bisa ditekan.
“Putaran kedua Sub PIN Difteri ini digelar di Bangkalan. Sebelumnya, putaran pertama diadakan di Sidoarjo. Nantinya juga akan diikuti 19 kabupaten/kota di Jatim,” tandasnya.
Sementara itu Bupati Bangkalan RK Moh Makmun Ibnu Fuad mengatakan penanggulangan dan penanganan kasus difteri harus dilakukan dengan tindakan preventif.
“Memberikan imunisasi lengkap saat usia bayi. Seperti DPT-HB sebanyak tiga kali. Dilanjutkan saat usia SD dengan imunisasi Antigen DT satu kali,” jelasnya.
Namun, lanjutnya, peran serta masyarakat dan pemerintahan harus ditingkatkan.”Kami imbau kepada semua petugas kesehatan di kota maupun desa, lebih meningkatkan pelayanan. Terutama terhadap kasus difteri,” ucapnya.(dn/rah)