PAMEKASAN – Longsor yang terjadi di salah satu tebing Kali Samiran di Dusun Kebbun, Desa Samiran, Kecamatan Proppo mengancam dua buah rumah yang ada di pinggir tebing. Dua rumah yang masing-masing milik Romina (70) dan anaknya, Baihaki (45) itu berada sekitar tujuh meter dari tebing.
Longsor terjadi sebanyak dua kali. Longsor pertama terjadi pada Rabu (5/6) dini hari dengan lebar longsoran mencapai 11 meter. Sedang longsor kedua terjadi pada sore hari di hari yang sama dengan lebar longsoran 6 meter.
Baihaki mengatakan keluarganya khawatir akan terjadi longsor susulan setelah di kawasan itu diguyur hujan lebat selama sehari semalam sejak Senin (10/6). Kekhawtiran itu disebabkan kondisi tanah di sekitar sungai yang mudah tergerus air dan di sungai tersebut tidak ada penahan tanah.
“Kami khawatir jika terjadi longsor susulan akan sampai ke rumah kami. Karenanya, keluarga kami saat ini diliputi rasa khawatir,” kata Baihaki, Selasa (11/6).
Longsor pertama, ia ketahui ketika akan ke kamar mandi. Saat itu ia melihat pekarangan belakang rumahnya sebagian sudah tergerus air, ditambah longsor kedua yang menyebabkan pekarangan belakangnya yang longsor makin lebar.
“Saat itu saya melihat sungai tiba-tiba begitu dekat dengan bangunan rumah kami dan rumpun bambu yang ada di sana tiba-tiba tidak terlihat lagi. Ternyata, itu disebabkan oleh longsor,” katanya.
Baihaki menceritakan peristiwa yang sama juga terjadi pada tiga tahun lalu, namun saat itu kondisinya belum parah. Keluarganya sudah berupaya mengantisipasi longsor dengan membangun tangkis menggunakan karung tanah, namun upaya itu tidak membuahkan hasil.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah setempat tentang kasus tersebut, termasuk kemungkinan adanya rencana pembangunan tangkis di sepanjang aliran Kali Samiran yang berdekatan dengan permukiman penduduk. (CR-1/muj/rah)