BANGKALAN – Sebanyak 686 calon jamaah haji (CJH) asal Bangkalan yang akan berangkat untuk menunaikan ibadah rukun kelima dalam agama Islam, sudah dalam tahap pembuatan paspor. Hal itu dilakukan sebagai syarat dalam pemberangkatan calon jamaah. Meskipun begitu, dalam proses pemotretan dinilai masih belum maksimal. Sebab, tempat yang digunakan kurang representatif.
Dalam pembuatan paspor CJH tersebut, pihak Kemenag Bangkalan tidak memungut biaya, seperti apa yang pernah disosialisasikan waktu lalu oleh kepala Kemenag saat mengundang CJH. Pihaknya tidak merealisasikan permintaan sumbangan sebesar Rp 75 ribu lantaran dinilai biaya haji sudah mencukupi hal itu. Dalam pelaksanaan pembuatan paspor massal tersebut, pihak Kemenag mendatangkan petugas imigrasi ke Bangkalan.
Adapun petugas yang didatangkan berjumlah 21 orang. CJH yang mengurus paspor sebanyak 686 orang dari 808 calon jemaah yang sudah dipastikan berangkat. Sebelumnya, jumlah CJH yang terdaftar sebanyak 865 orang, sedangkan sisanya sebanyak 57 orang dinyatakan gagal berangkat, karena belum melunasi Biaya Pemberangkatan Ibadah Haji (BPIH). Selain itu, ada 3 orang yang dinyatakan meninggal dunia.
Para CJH melakukan proses pemotretan di aula Kemenag Bangkalan dengan bantuan petugas imigrasi. Proses pemotretan paspor diperkirakan akan selesai hanya satu hari. Bagi yang belum melaksanakan pemotretan, rencananya akan digabung pada daerah lain seperti Sampang atau diantar ke Surabaya.
“Memang sebelumnya kami pernah mensosialisasikan tentang pemungutan biaya tambahan. Namun, setelah menkonsultasikan secara internal, kami tidak merealisasikan. Sebab, biaya Pemberangkatan Ibadah Haji (BPIH) sudah memenuhi semua pembiayaan,” terang Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Bangkalan, Abdul Hamid, kepada wartawan, kemarin (18/6).
Dia menjelaskan, hal itu dilakukan supaya tidak menjadi persoalan pada kemudian hari, dalam pemotretan paspor. Saat ditanya mengenai waktu pemberangkatan CJH asal Bangkalan, Hamid mengaku belum tahu secara pasti. Masih belum ada pengundian dari pusat yang mengatur akan keberangkatan CJH. Namun, dirinya memberitahukan kalau pemberangkatan kloter pertama embarkasi Juanda akan diberangkatkan pada tanggal 9 September 2013 mendatang. “Belum dilakukan pengundian, kapan waktu pemberangkatan untuk CJH asal Bangkalan,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu CJH yang sedang mengikuti prosesi pemotretan paspor, Ishak Hafiah, menilai tempat yang dijadikan lokasi pemotretan paspor dinilai kurang layak, karena keadaannya yang tidak terlalu luas. Dirinya berpendapat, seharusnya Kemenag menyewa tempat yang lebih besar seperti gedung Ratoh Ebuh.
“Pemotretan paspor tidak jadi dimintai biaya tambahan, seperti apa yang pernah diberitahukan Kemenag waktu lalu. Mungkin, karena sudah masuk dalam BPIH. Kita bayar Rp 35 juta lebih kepada Bank,” ucapnya. (ori/rah)