PROBOLINGGO – Permintaan ikan sejak dua pekan terakhir mengalami kenaikan cukup tinggi. Hal itu menunjukkan kebutuhan ikan masyarakat selama Ramadan mengalami kenaikan untuk kebutuhan berbuka dan sahur, menyusul paceklik hasil tangkapan nelayan dan kenaikan harga BBM.
“Ikan tongkol sekarang harganya Rp.18 ribu naik menjadi Rp.22 ribu perkilogram. Padahal dulu paling mahal hanya Rp.10 ribu,”kata Siti Aminah, salah seorang pedagang ikan tradisional di pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan Kota Probolinggo, Minggu (28/7).
Menurutnya, harga yang naik dua kali lipat dari biasanya ini disebabkan sulit mencari ikan jenis tersebut, serta nelayan menaikan harga karena harga pembelian BBM mereka juga bertambah.
Ia juga mengungkapkan, tidak hanya harga ikan tongkol yang naik, tapi seluruh jenis ikan laut mengalami peningkatan harga.
“Biasanya kenaikan tertinggi pada ikan yang sulit diperoleh. Tapi kalau ikan yang masih gampang dapat di pantai utara, seperti kakap, lemuru, cotek, sempenit, dan langsar meski harganya juga naik namun tidak seberapa,”ujar Siti Aminah.
Tak hanya itu, kenaikan permintaan itu juga diikuti dengan penyesuaian harga ikan air tawaryang juga ikut mengalami kenaikan. Sejumlah pedagang ikan yang ditemui menyebutkan, kenaikan permintaan itu mencapai 100 persen, baik ikan tawar maupun ikan laut.
Diperkirakan peningkatan permintaan itu karena ikan menjadi alternatif sebagai lauk pauk saat harga daging melonjak drastis. Sumiyati (37), salah satu pedagang ikan yang merupakan warga Kelurahan Mayangan mengatakan, peningkatan permintaan itu diperkirakan akan terus berlangsung sampai mendekati Lebaran Idul Fitri.
Disebutkan, selama bulan puasa sehari rata-rata ia mampu menjual 50 kilogram ikan dengan berbagai jenis. “Untuk jenis ikan air tawar yang paling laris ikan Nila dan Mujair, kalau ikan laut Cumi-Cumi dan Udang,” katanya.
Dia melanjutkan, setiap jenis ikan mengalami kenaikan harga rata-rata Rp 2 ribu hingga Rp 5 ribu per jenis ikan. Untuk jenis ikan laut misalnya, ikan Cakalang harganya naik dari Rp 18 ribu – Rp 22 ribu per kilogram, ikan Bandeng naik dari Rp 14 ribu – Rp 15 ribu per kilogram.
“Yang stabil Cumi-Cumi masih bertahan dengan harga Rp 50 ribu per kilogram, udang juga masih stabil Rp 65 ribu per kilogram,” paparnya.
Sementara untuk harga ikan air tawar, ikan Mas naik dari Rp 20 ribu – Rp 23 ribu per kilogram, ikan Nila naik dari Rp 20 ribu – Rp 23 ribu per kilogram, ikan Bawal dan Patin naik dari Rp 18 ribu – Rp 22 ribu per kilogram, ikan Tawes juga naik dari Rp 15 ribu – Rp 18 ribu per kilogram dan ikan Gurame naik dari Rp 30 ribu – Rp 33 ribu per kilogramnya.
“Ikan Mujiar juga naik dari Rp 16 ribu – Rp 20 ribu per kilogram, harga semua jenis ikan yang ada biasanya akan naik lagi ketika mendekati lebaran,” jelasnya.
Pedagang lain, Faiyah (40) menyebutkan, permintaan dan harga ikan basah pada bulan puasa tahun ini lebih baik dibanding puasa tahun lalu. Menurutnya, tingginya permintaan ikan basah salah satu penyebabnya harga daging sapi yang cukup tinggi, termasuk harga daging ayam yang fluktuatif.
“Kalau ikan basah pasokan stabil, tidak ada istilah kelangkaan barang. Bahkan saat Lebaran pun biasanya kami tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang menyediakan lauk hari raya,” katanya menyebutkan semua jenis ikan laut dan beberapa produk ikan tambak juga didatangkan dari wilayah Lumajang.(hud).