SUMENEP – Marhamah (60), warga Dusun Jate Deje, Desa Padike, Kecamatan Talango, di temukan sudah tidak bernyawa oleh Pusa’iye (45), Minggu (7/7) sekitar pukul 07.00. Pusa’iye yang masih iparnya menemukan Marhamah sudah tidak bernyawa saat hendak mengantarkan makanan.
Marhamah sejak ditinggal mati suaminya beberapa tahun lalu hidup sendirian. Pusa’iye selalu mengunjungi Marhamah setiap dua hari sekali untuk mengetahui kondisi kesehatannya sekaligus menyerahkan makanan.
Menurut Pusa’iye, kondisi Marhamah pada saat dijumpai terakhir di rumah korban kondisinya memang kurang sehat. Namun pihaknya tidak sempat memeriksa ke dokter, sebab salah satu famili korban ada yang sakit sehingga Pusa’iye tidak sempat menjenguk korban lagi.
Pada Minggu (7/7), Pusa’iye baru bisa mengunjunginya. “Saya curiga dengan situasi rumah korban, karena tiap kali saya datang pintunya dalam keadaan terbuka, dan biasanya orangnya duduk di luar. Namun, pagi tadi rumah kakak dalam keadaan tertutup, saat saya panggil, ternyata tidak ada jawaban,” terangnya.
Pusa’iye semakin curiga saat mencium bau busuk dari dalam kamar, dan yang paling mengejutkan lagi, banyak lalat yang keluar masuk dari pintu rumah korban. “Saya mencoba memanggil korban hingga beberapa kali, namun tidak ada jawaban. Bahkan ketika pintunya saya buka, tetap tidak ada reaksi dari dalam rumah, sehingga saya berusaha mencari korban ke dalam kamar, ternyata tubuh korban sudah membujur kaku di atas ranjang,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Padike Hj. Nunung membenarkan jika ada salah satu warganya meninggal dunia. “Marhamah umurnya memang sudah tua dan yang bersangkutan memilih hidup sendiri serta tidak mau diajak berkumpul dengan sanak keluarganya yang lain,” terangnya.
Dikatakan, korban diperkirakan sudah meninggal sejak tiga hari lalu, karena pada hari Jum’at, Pusa’iye masih mengantarkan makanan dan melihat tubuh korban. ”Cuma waktu itu badannya agak sedikit flu, tapi biasa lah namanya orang tua, apalagi cuaca saat ini memang kurang bersahabat,” tuturnya.
Disinggung kemungkinan ada unsur penganiayaan, Nunung mengaku tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan. “Kami tidak menemukan tanda–tanda kekerasan di tubuh korban. Kalau tubuh korban sudah bau memang ya, maklum sanak keluarganya rumahnya jauh, sehingga tidak setiap hari menjenguk korban,” terangnya.
Lebih jauh Nunung menambahkan, Marhamah sudah beberapa kali diajak oleh sanak keluarganya untuk pindah dari tempat tinggalnya, namun nenek renta yang tidak memiliki keturunan tersebut, serta sudah lama di tinggal mati oleh suaminya, tidak mau meninggalkan tempat tinggalnya.
“Ya beginilah akhirnya, ketika meninggal tidak langsung diketahui oleh sanak keluarganya, apalagi rumahnya memang berjauhan letaknya dengan rumah warga yang lain,” timpalnya.
Mendengar kabar meninggalnya Marhamah, warga Dusun Jate Daje, Desa Padike, Kecamatan Talango, langsung mendatangi rumah duka. Warga dengan serentak mempersiapkan penguburan nenek renta tersebut. Jasad korban dikebumikan saat itu juga tanpa dilakukan autopsi. (edy/mk)