PROBOLINGGO – Perbaikan Data Pemilih Sementara (DPS) yang dilaksanakan petugas pemungutan suara (PPS) dan Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) di lima kecamatan yang tersebar di 29 Kelurahan Se Kota Probolinggo, dinilai masih bermasalah, bahkan terkesan sangat amburadul.
Ketua Tim Pemenangan Habib Hadi Zainal Abidin – Kusnan (HANDALANKU), Abdul Mudjib, Minggu (30/6), mengatakan berdasarkan temuan di lapangan soal hasil pemutakhiran data pemilih yang dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP), PPS hingga ke PPK, belum memberikan hasil yang baik.
Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo sudah mengupayakan pelibatan semua RT se-Kota Probolinggo tapi faktanya pemutakhiran DPS masih bermasalah. “Ini temuan kami di lapangan, meski data ini sudah bolak-balik ditangani tetap saja bermasalah,” tegasnya.
Dia menyebutkan, bila DPS tetap masih bermasalah hingga penetapan pada besuk Senin (1/7), maka sudah bisa dipastikan DPT juga akan bermasalah. Contoh saat ini, kejanggalan di masing-masing TPS, data ditemukan banyak yang fiktif, ketidaksamaan data DP4 dengan DPS versi KPU Kota Probolinggo yang berbentuk CD dan Print Out.
“KPU mestinya bisa memilih dan menyamaratakan proses validasi ini, apakah menggunakan DP4 atau tidak,”jelas Abdul Mudjib.
Ketua Tim Pemenangan Habib Hadi Zainal Abidin – Kusnan (HANDALANKU) itu juga mengungkapkan, temuan dilapangan yang baru saat ini, ada banyak kasuistik seperti nama, tempat tanggal lahir, alamat yang sama di DP4 sebanyak 728, sedangkan di DPS 672.
Bahkan, Nomer Induk Kependudukan (NIK), Nama, dan Tempat Tanggal Lahir, di DP4 tidak ada, namun di DPS menjadi 16. Sedangkan yang berumur diatas 85 tahun, di DP4 998 menjadi DPS 1.036.
Untuk kroscek yang dilakukan RT/RW, di DP4 437 menjadi DPS 480, dan di bawah 12 tahun hingga dibawah 0 tahun (belum lahir) tidak ada di DP4 menjadi DPS 38. Lain lagi, temuan NIK tidak sesuai dengan tanggal lahir dan NIK fiktif di DP4 167 sampai menjadi DPS berjumlah 46.947.
“Logikia secara alami ini sangat mustahil, DP4 menjadi DPS sangat amburadul. Ini sangat sistemik, NIK fiktif berjumlah 10.715, dan NIK yang tidak sesuai dengan tanggal lahir sebanyak 36.232. Hal semacam ini tindak lanjutnya harus dihapus sebelum menjadi DPT,”tandas Abdul Mudjib.
Abdul Mudjib menambahkan, dalam DPS yang ada masih masuknya anak di bawah umur, nama warga yang telah meninggal, masuknya nama-nama yang bukan orang di wilayah tersebut, serta NIK yang fiktif.
“Jika DPS benar-benar tidak maksimal pemutakhirannya, berarti petugas lapangan oleh KPU memang tidak bekerja, karenanya KPU mestinya memberikan support lebih pada timnya agar benar-benar bekerja di lapangan,” ucapnya.
Dia mencontohkan NIK yang fiktif , dan NIK yang tidak sesuai dengan tanggal lahir, yakni kecamatan Kademangan DPS 14.810, Kanigaran DPS 41, Kedopok DPS 56, Mayangan 17.941, dan Wonoasih 14.031.
Atas kejanggalan itu, Tim Pemenangan Habib Hadi Zainal Abidin – Kusnan (HANDALANKU), meminta KPU Kota Probolinggo untuk segera diklarafikas/dicek keberadaannya dilapangan, untuk masing-masing TPS, menghapus data yang ditemukan fiktif dilapangan terkait DPS tidak sesuai dengan sebenarnya sebelum masuk DPT.
“Prinsipnya, kami ingin agar KPU benar-benar memperhatikan masalah ini, sehingga kehawatiran akan hilangnya hak politik rakyat dan ruginya dana daerah karena kerja KPU yang tak maksimal tidak terjadi,” pungkas Abdul Mudjib.(hud).