SURABAYA- PDI Perjuangan tidak akan mengambil manfaat politik dalam kisruh yang melanda salah satu kontestan pilgub Jawa Timur. Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, Said Abdullah mengaku lebih mengedepankan pendidikan politik yang santun dan beretika guna memberikan pendidikan politik yang cerdas kepada rakyat. Penegasan ini disampaikan Said sehubungan dengan munculnya pemberitan seputar pertemuannya dengan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar. “Nawaitu saya, tidak mau bermain diair keruh. Itu bukan karakter politik saya,” jelas dia.
Said mengaku kaget membaca berbagai pemberitaan seputar pertemuan dengan salah satu pimpinan parpol. “Selama ini saya tidak pernah melakukan pertemuan apapun dengan pimpinan parpol manapun,” tegas Said.
Said mengaku akan menjunjung tinggi politik yang bermartabat. Apalagi, di Jawa Timur ini, banyak norma, nilai-nilai budaya lokal yang harus dijunjung tinggi yang mengajarkan bagaimana berperilaku, tenggang rasa dan saling hormat menghormati. “Saya akan tetap istiqamah menemui dan menyapa masyarakat karena pemilik suara dan kedaulatan adalah masyarakat,” tegas dia.
Pilgub kata Said hanyalah sarana berdemokrasi untuk mencapai tujuan. Namun demikian, upaya meraih kekuasaan ini harus dilakukan dengan cara-cara yang elegan dan terpuji. Jangan sampai gara-gara pilgub, rakyat diberikan pencitraan yang negatif terhadap bakal calon yang bertarung. “Sungguh sangat mengagetkan ketika saya dituduh tidak punya etika dan clear saya tidak bertemu siapapun dan akhirnya pertanyaan besarnya adalah ” siapa sesungguhnya yang tidak punya etika ? Wong nggak ketemu dibilang ketemu dan diserang lagi. Marilah kita hindari pola politik parokial agar Jawa Timur tetap kondusif,” pinta dia. (gam)