PAMEKASAN – Teka-teki siapa figur yang akan menduduki jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) di Pamekasan masih belum terungkap. Padahal, jabatan tersebut sudah lama kosong dan diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) yang dijabat Herman Kusnadi.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan menyatakan sudah mengajukan tiga nama ke Gubernur Jawa Timur untuk dipilih, namun sampai saat ini hasilnya juga belum diketahui. Ketiga nama itu antara lain, Herman Kusnadi, Alwi Beik, dan Alwalid.
Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mengatakan saat ini nama calon Sekda tesebut sudah masuk ke Menteri Dalam Negeri untuk disetujui dan selanjutnya akan dikembalikan ke Gubernur Jawa Timur untuk ditetapkan.
“Mudah-mudahan segera ditentukan sehingga siapa yang akan menduduki jabatan Sekda di Pamekasan segera diketahui,” katanya, Selasa (16/7).
Ia berharap awal Agustus figur yang akan menjabat Sekretaris Daerah di Pamekasan sudah ditentukan sehingga pelantikan bisa dilakukan pada akhir bulan itu juga.
Meski sebelumnya sudah menyatakan nama calon Sekda itu sudah dikirim ke Menteri Dalam Negeri, Syafii enggan menyebutkan nama calon tersebut. Padahal, sudah dipastikan calon yang diajukan ke Mendagri itu hanya satu orang.
Gubernur Jawa Timur, Seokarwo saat berkunjung ke Pamekasan beberapa waktu lalu juga enggan membeberkan nama tersebut. Ia mengaku belum tahu dan memasrahkan penentuan calon Sekda itu kepada tim yang sudah dipilih.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan telah mengajukan tiga nama calon Sekretaris Daerah ke Gubernur Jatim. Ketiga nama itu antara lain, Herman Kusnadi yang saat ini menjabat sebagai Plt Sekretaris Daerah, Kepala Inspektorat Alwi Baeik, dan Al-walid Staf Ahli Bagian Pemerintahan.
Dari tiga nama calon itu, ada dua nama yang dinyatakan sangat kuat untuk menjadi Sekda Pamekasan, yani Alwi Beik dan Herman Kusnadi. Keduanya dinilai sama-sama memiliki kematangan dan pengalaman kerja di pemerintahan.
Selain itu, kedua figur tersebut juga dikenal sangat familiar di masyarakat. Herman dikenal sejak menjadi kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, karena sering berhubungan dengan pemerintahan desa.
Sementara Alwi Beik dikenal sebagai tokoh yang aktif di Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat. Alwi juga dikenal getol dalam pemberantasan narkoba. Jabatan terakhir yang dijabat Alwi adalah Inspektorat Kabupaten Pamekasan.(awa/muj/rah).