SUMENEP – Polres Sumenep menyiapkan 598 personel gabungan dari Polres setempat dan Polda Jatim untuk mengamankan pelaksanaan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Hal itu untuk memastikan pemilihan orang nomor satu dan dua di Jawa Timur berjalan jujur dan adil.
Kapolres Sumenep AKBP Marjoko menjelaskan, menghadapi pelaksanaan pilgub mendatang, pihaknya sengaja tidak hanya mengerahkan personel dari Polres Sumenep sendiri. Sebab, melihat peta keamanan, pihaknya khawatir pasukan dari Polres Sumenep tidak mencukupi.
“Ratusan personel pengamanan Pilgub Jatim tersebut merupakan satuan pengamanan gabungan yang terdiri dari 60 personel dari Polda Jatim dan 2/3 anggota Polres Sumenep yang berjumlah 538 personel,” katanya, Minggu (11/8).
Marjoko mengaku telah memetakan wilayah yang akan menjadi prioritas keamanan. “Kami sengaja untuk anggota dari Satuan Polres Sumenep diprioritaskan ke kepulauan. Sedangkan dari Polda Jatim, kami sengja diletakkan di lingkup Polres sendiri,” ungkapnya.
Yang menjadi titik tekan pengamanan pilgub, ujarnya, masih menggunakan sistematika dalam pelaksanaan pengamanan pemilihan kepala desa (pilkades) dan pelaksanaan pilgub pada tahun sebelumnya. Sementara pola pengamanan yang digunakan dengan menetapkan ring satu hingga ring tiga pengamanan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya tindakan anarkiskis terutama saat proses pemilihan. “Untuk titik rawan, kami sesuai dengan referensi Pilkades dan Pilgub sebelumny” ungkapnya.
Adapun titik-titik rawan di Sumenep dalam Pilgub Jatim diperkirakan berada di wilayah kepulauan. Karena letak giografisnya yang cukup sulit untuk dipantau secara maksimal. “Oleh sebab itu kami kerahkan dari mapolres sendiri, karena petanya sudah kami ketahui sebelumnya,” tukasnya.
Aparat yang akan menjaga keamanan pilgub juga disenjatai. Sebanyak 258 personel yang dipersenjatai baik laras panjang maupun laras pendek, mereka akan inten di setiap TPS di 27 kecamatan.
“Smua personel yang dipersenjatai sudah siap siaga melakukan pengamanan proses tahapan pilgub 2013, mulai dari kampanye hingga proses pemungutan suara di tiap-tiap TPS,” ungkapnya.
Selain senjata, pihaknya juga telah melengkapi kendaraan operasional untuk memudahkan pengawalan proses tahapan pemilihan. Pihaknya optimis proses pemilihan pilgub kali ini akan berjalan lancar dan aman. “Insya Allah dengan bersama-sama masyarakat proses pilgub nantinya akan kondusif,” ujarnya.
Sementara Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumenep, mulai membahas distribusi surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 2013, utamanya ke sembilan kecamatan di wilayah kepulauan.
“Informasi yang kami terima, surat suara Pilkada Jawa Timur akan tiba di Kantor KPU Sumenep pada Minggu malam. Oleh karena itu, kami bersama staf langsung membahas distribusi surat suara tersebut, utamanya yang ke wilayah kepulauan,” kata Ketua KPU Sumenep Thoha Shamadi di Sumenep, Minggu (11/8).
Salah satu fokus pembahasannya adalah distribusi surat suara dan logistik lainnya ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Masalembu.
“Distribusi ke Masalembu itu harus menggunakan kapal dan jadwal kapal ke Masalembu agak jarang. Oleh karena itu, kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Kalianget guna menanyakan jadwal pemberangkatan kapal ke Masalembu,” ujarnya.
Hasil koordinasi sementara pihak terkait di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Kalianget, kata dia, kondisi cuaca pada Agustus ini masuk kategori ekstrem (sering berubah).
“Kondisi tersebut berpotensi pada penundaan pemberangkatan kapal. Kami berharap cuaca laut di Perairan Masalembu dan sekitarnya kondusif dan selanjutnya kami bisa secepatnya mendistribusikan surat suara ke Masalembu ketika ada jadwal pemberangkatan kapal,” ucapnya.
Sementara untuk distribusi surat suara ke delapan kecamatan lainnya di wilayah kepulauan relatif lebih mudah, karena dalam sepekan dipastikan ada jadwal pemberangkatan kapal maupun perahu.
“Untuk ke kepulauan jauh seperti Masalembu, kami tidak berani mendistribusikan surat suara maupun logistik penting lainnya melalui perahu. Kalau ke kepulauan dekat seperti Giligenting, sarana transportasi yang ada memang perahu,” paparnya.
Ia juga mengemukakan, pihaknya memang akan memprioritaskan distribusi surat suara maupun logistik lainnya ke kepulauan jauh, karena keterbatasan sarana transportasi.
“Distribusi surat suara ke Masalembu dan kepulauan jauh lainnya akan didahulukan. Kami pun sudah berkoordinasi dengan pihak terkait di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V Kalianget dan nantinya akan diberitahu jika ada jadwal pemberangkatan kapal,” katanya.
Sumenep terdiri atas 27 kecamatan dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan. (edy/sai/ant/mk)