BANGKALAN – Banyaknya penjualan tanah perorangan di rest area akses Suramadu dan kawasan akses pelabuhan MISI dikhawatirkan akan berdampak pada kondisi masyarakat ke depan. Sebab masyarakat condong melakukan proses penjualan tanah kepada pihak luar atau investor. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau agar tanah yang berada pada kawasan strategis jangan sampai gampang dijual terhadap pihak asing.
”Penjualan harga tanah yang tinggi, keuntungannya memang langsung bisa dirasakan masyarakat. Namun, hal itu hanya pada awal saja. Sebab, tidak dipungkiri nantinya, mereka akan menjadi terasing di tanah sendiri,” kata Bupati Bangkalan, Makmun Ibnu Fuad.
Dia menjelaskan penjualan itu hanya bersifat jangka pendek saja, karena yang paling diuntungkan adalah pihak pembeli, dalam hal ini investor yang telah menanamkan modalnya. Meskipun, warga memang mempunyai hak untuk menjual tanahnya kepada siapa saja dengan harga yang sangat mahal.
Menurutnya, perlu adanya solusi agar masyarakat Bangkalan ke depan tidak hanya menjadi penonton di daerah sendiri, salah satunya bisa dengan melakukan penjualan tanah kepada pemerintah daerah.
”Artinya tanah tersebut sama-sama dibayar. Alangkah baiknya tanah itu dijual ke pemerintah, tidak langsung kepada investor. Sebab, dalam jangka panjang bisa dinikmati secara langsung oleh masyarakat dan anak cucunya,” ungkapnya.
Melalui Pemerintah daerah, masyarakat tidak menjadi penonton dalam pembangunan proyek besar. Dalam hal itu, rakyat kecil juga bisa terlibat, dengan pengelolaan dan manajemen pemda.
Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara rakyat, pemerintah, dan investor, agar masyarakat tidak terpinggirkan dan ikut andil dalam pembangunan nasional.
”Dalam pelaksanaan mega proyek, tentunya yang sangat diharapkan masyarakat Bangkalan juga ikut terlibat,” ungkapnya. (ori/rah)