SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya untuk ketiga kalinya menutup lokalisasi, terakhir penutupan di kawasan Klakah Rejo, Kecamatan Benowo, Minggu (25/8).
“Jika kita tidak segera menutup lokalisasi di Surabaya, maka akan mempengaruhi karakter anak kita kelak,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismahrini dalam sambutannya di acara penutupan lokalisasi di lapangan Futsal Klakah Rejo.
Pemkot Surabaya sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir ini melakukan penutupan lokalisasi Dupak Bangunsari dan Kremil. Warga menggelar deklarasi bahwa Klakah Rejo bebas dari prostitusi.
Acara penutupan diisi deklarasi warga Klakah Rejo yang menginginkan agar wilayahnya menjadi wilayah yang bersih, sehat, aman, nyaman dan bebas prostitusi.
Warga juga menginginkan wilayah Klakah Rejo menjadi wilayah yang bermartabat melalui pembangunan usaha perekonomian yang sesuai dengan tuntunan agama dan peraturan.
Selain itu, warga mengharapkan bimbingan dari Ulama dan Pemkot Surabaya demi kemajuan wilayah Klakah Rejo.
Menurut Risma tumbuh kembangnya seoarang anak sangat terpengaruh sekali terhadap lingkungan sekitarnya.
“Kita bisa tidak bisa membayangkan jika anak-anak di lingkungan prostitusi sudah tertarik dengan hal-hal yang tidak kita inginkan bersama. Kemudian mereka terjerumus dan terjangkit penyakit HIV/AIDS. Tentunya, hal semacam tidak kita harapkan terjadi pada anak-anak kita sebagai penerus bangsa,” ujarnya.
Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekkota Surabaya, Eko Haryanto mengatakan kondisi di Klakah Rejo lebih bagus daripada di Dupak Bangunsari.
Hal ini dikarenakan pihak Pemkot Surabaya melalui Dinas Sosial telah lama melakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat dan warga lokalisasi.
“Dan ternyata hasilnya warga menyambut baik adanya rencana penutupan dan bisa direalisasikan sekarang dengan dipertegas deklarasi warga Klakah Rejo,” katanya.
Eko menjelaskan bahwa warga sudah diajak musyawarah terkait pascapenutupan. Menurutnya problem sebenarnya masih terkait masalah ekonomi.
Untuk itu, kata Eko, Pemkot Surabaya selalu menanyakan kepada warga tentang usaha apa yang mereka inginkan setelah penutupan lokalisasi. Termasuk apabila warga bersedia untuk dibangun pasar dan sentra PKL di wilayah Klakah Rejo.
“Jadi, diharapkan pascapenutupan perekonomian warga bisa menjadi lebih baik. Sebelum penutupan Dinas Sosial juga telah membentuk kelompok-kelompok usaha, mereka diberikan pelatihan ketrampilan dan merubah pola pikir mereka,” katanya.
Eko menambahkan warga Klakah Rejo bisa belajar ke Dupak Bangunsari. Di sana ada UKM yang produknya sudah mampu menembus pasar internasional.
“Makanya, diharapkan warga serta tokoh masyarakat bisa melihat perubahan yang terjadi di Dupak Bangunsari,” katanya. (ant/dik)