PROBOLINGGO – Petani bawang merah di wilayah Kabupaten Probolinggo, menggalami kesulitan persoalan bibit. Selain Bibit Bawang merah jarang ditemukan, harga bibit bawang juga tergolong mahal. Meski harga sayur bawang merah mulai turun di pasaran. Kelangkaan dan mahalnya harga bibit bawang membuat petani, mengurangi area tanam dan beralih memilih menanam tanaman lainnya.
Sepeti yang di ungkapkan oleh Solihin (35) salah satu petani bawang merah di Desa Sekarkare Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. Menurutnya harga bibit bawang saat ini masih mahal dan jarang ditemukan. Karena para penyedia bibit banyak yang tidak menyimpannya disebabkan karena banyak bawang merah yang rusak dan harga panen bawang bebarapa bulan kemarin mengalami kenaikkan harga.
“Jadi secara otomatis bibit yang tersedia banyak yang diburu petani. Sehingga stok bibit bawang mengalami kelangkaan,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (3/9).
Sholihin juga mengatakan harga bibit bawang saat ini untuk varietas bibit bawang merah jenis biru lancor terpatok harga dipasaran sekitar Rp6-7 juta per kwitalnya.Sedangkan bibit bawang jenis lain seperti varietas Vietnam atau Thailand berkisaran harga Rp4-5 juta per kwintalnya. “Namun dengan harga mahal tersebut belum tentu bibit bawang bisa di dapat, karena penyimpanan bibit oleh petani sangat kurang,” katanya.
Dia juga mengatakan dengan kondisi mahal dan jarangnya bibit bawang, Sholihin dan patani lainnya lebih memilih menanam lahan yang dimilikinya dengan tanaman lain seperti jagung dan padi. “Kalau menunggu untuk ditanami bawang merah. Eman lahan terbuang sia-sia. Lebih baik saya alihkan ketanaman lainnya, yang penting bisa menyambung penghasilan dari bidang pertanian,” terangnya lelaki yang sudah biasa menanam bawang merah sejak masih muda itu.
Sementara itu Kepala Bidang Teknik Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Handaka Marwanta membenarkan adanya kendala langkanya bibit bawang merah ditingkat petani di Kabupaten Probolinggo.
Menurutnya faktor penyebab kelangkaan tersebut disebabkan karena anomali cuaca beberapa bulan terakhir, sehingga hasil produksi bawang merah petani tidak maksimal.”Jadi petani tidak memilih untuk disimpan, petani lebih baik menjual sayurnya kepasaran karena harga pada saat itu mengalami peningkatan harga yang cukup tinggi,”tandasnya.
Selain itu bibit bawang merah langka kata Handaka, harga bibitpun juga mahal di pasaran. Menurutnya untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut, Handaka menyarankan kepada para petani bawang untuk tetap menyisihkan hasil panen untuk dijadikan bibit. “Jadi persoalan kelangkaan bibit bisa teratasi ditingkat petani,”ucapnya.
Labih jauh Handaka, menjelaskan area tanam bawang merah di Kabupaten Probolinggo, terletak di lima Kecamatan. Diantaranya Kecamatan Dringu, Leces, Tegalsiwalan, Banyuanyar dan Gending. Sedangkan luas tanam di tahun ini sedikit mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya.
“Area tanam bawang merah tahun ini hanya berkisar 4 – 4,5 ribu hektare sedangkan ditahun sebelumnya, bisa mencapai 5 ribu hektare pertahun.“Tetapi penurunannya tidak terlalu banyak ,” pungkasnya.(fud/ara)