PROBOLINGGO – Harga bawang merah mengalami penurunan. turunnya harga tersebut dipicu karena bawang merah di daerah lain seperti daerah Nganjuk dan Brebbes Jawa Tengah sudah mulai panen raya. Banyak petani dan pedagang di Kabupaten Probolinggo memilih untuk melakukan penimbunan bawang.
Penurunan harga bawang merah di Probolinggo, Menurut Saiful Haq (47) salah satu pedagang bawang merah asal Desa Watuwungkuk Kecamatan Dringu, dikarenakan stok bawang merah diluar Probolinggo sudah banyak yang panen dengan tingkat produksi yang relatif besar. Sehingga berpengaruh kepada harga bawang merah di Proboolinggo.
Saiful Haq, mengatakan harga bawang yang berukuran besar saat ini mencapai Rp 14 ribu perkilonya. Sedangakan yang berukuran sedang mencapai Rp 12 ribu perkilonya. Untuk bawang yang berukuran kecil harganya menembus Rp 10 ribu pekilonya.
Penurunan harga tersebut sangat jauh dibanding dengan harga sebelumnya. Karena bawang yang berukuran besar harganya mencapai Rp 45- 50 ribu perkilonya, bawang sedang seharga Rp 35-40 ribu, sedangkan harga bawang kecil Rp 25-30 ribu perkilogramnya. “Jadi harga bawang sekarang sudah nggak begitu tinggi. Dan pedagang dari luar kota juga dengan penen raya tersebut banyak yang tidak turun ke Probolinggo, seperti Surabaya dan daerah lain di Jawa timur untuk belnja bawang,” ujar Saiful Haq, kepada wartawan, Rabu (25/9).
Hal senada juga dilontarkan oleh pedagang lain Huzaeni (45) dengan penurunan harga bawang karena dipicu produksi bawang lain sudah mulai ramai. Menurutnya juga mengalamu dampak yakni permintaan bawang kepada dirinya juga mengalami penurunan.Biasanya kalau bawang masih sepi di daerah lain. Permintaan pedagang daerah lain cukup banyak.“Sekarang banyak yang nggak mintak kiriman bawang karena bawang di daerah lain sudah mulai ada yang mengirimnya, dengan harga yang lebih murah. Secara otomatis harga bawang di Probolinggo juga ikut turun,” terangnya.
Menurut Huzaeni, dengan situasi seperti ini, Petani dan Pedagang bawang di Kabupaten Probolinggo lebih memilih bawang untuk dilakukan penimbunan. Karena banyak masyarakat yang berkeyakinan harga bawang akan kembali naik pada bulan-bulan yang akan datang.“Jika daerah penghasil bawang daerah lain sudah stoknya menipis maka, bawang timbunan akan segera diturunkan, secara otomatis harganya akan mahal dan banyak peminat untuk membelinya,” terang pria yang sudah menggeluti bawang sejak muda itu.
Sementara itu, salah satu petani bawang merah Junaedi (40) asal desa Warujinggo Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, mengatakan dengan kondisi harga bawang merah yang mengalami penurunan petani banyak yang melakukan penimbunan bawang untuk dibuat bibit.“Karena bibit bawang sekarang langka dan harganya masih cenderung tinggi. Jadi situasi ini baik untuk dilakukan penimbunan,” ujarnya.(fud).