BANGKALAN – Pantai Basmalah merupakan pantai yang menyajikan berbagai macam keindahan panorama. Sehingga sangat menarik dijadikan tempat untuk sekedar menikmati indahnya matahari terbenam. Dengan hamparan pasir putih yang menjorok keluar semakin menjadikan pantai tersebut indah nan elok di mata. Apalagi bentangan jembatan Suramadu melengkapi pemandangan pantai yang berlokasi di Kecamatan Labang ini. Namun belakangan ini, keindahan pantai tersebut sudah mulai tercemari oleh tumpukan sampah.
Tumpukan sampah itu terbawa ombak atau memang barang-barang bekas yang sengaja dibuang para pengunjung pantai, yang jelas dengan tumpukan sampah yang begitu mencolok, pantai ini boleh dibilang tidak layak lagi disebut tempat wisata.
Salah satu warga setempat, Ahmad Zainul menuturkan selain sampah, masalah lain di pantai Basmalah adalah sering ditemukannya tindakan asusila dan konsumsi minuman keras oleh remaja. Bagi Zainul, hal itu sangat meresahkan. Akan tetapi, masyarakat sangat cuek dengan masalah tersebut.
“Ya, memang tumpukan sampah menjadikan keindahan pantai menjadi pudar. Tidak itu saja, tindakan asusila kerap mewarnai sekitar lokasi pantai,” sesal Zainul.
Sebenarnya, kata Zainul, keindahan pantai bisa dijadikan tempat berwisata. Apalagi posisinya sangat strategis. Namun kondisi yang tidak terawat semakin merusak keindahan pantai Basmalah. Ia sangat prihatin dengan rusaknya pemandangan akibat tumpukan sampah. Terlebih tidak ada peran pemerintah dalam menanggulangi tumpukan sampah yang cukup mengganggu.
“Sebenarnya pantai itu bisa dimanfaatkan jadi taman wisata, sebab posisinya sangat strategis dan elok,” ujar pria paruh baya ini.
Zainul berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan daerah pantai Basmalah ini, sehingga areal pantai bisa terawat dengan baik, dan menertibkan prilaku asusila para pengunjung, serta bisa dikembangkan. Dengan pengembangan wilayah pantai akan memberikan kontribusi positif bagi warga setempat.
“Saya harap Dinas Pariwisata mampu terjun langsung ke lokasi ini. Lokasi pantai Basmalah ini bukan tempat yang buruk, namun karena minimnya perawatan jadinya kayak gini,” terang Zainul.(dn/rah)