SAMPANG – Tersendatnya distribusi pupuk hingga menyebabkan kelangkaan sangat berpengaruh terhadap hasil tanaman seperti padi. Setidaknya hektaran tanaman padi di Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang mulai menguning karena belum dipupuk.
Muhammad (42), salah satu petani asal Kecamatan Torjun, mengatakan, sudah hampir satu bulan ini tanaman padi miliknya belum dipupuk untuk meningkatkan hasil tanaman. Minimnya distribusi pupuk ke kios maupun pasar menyengsarakan petani mendapatkan pupuk dan membuat tanaman beberapa petani terancam gagal panen.
“Sudah lama tanaman padi saya tidak dikasih pupuk karena sulit dipasaran untuk mendapatkannya. Jenis pupuk seperti SP 36, Urea dan Poska itu sulit sekali makanya sekarang banyak tanaman padi menguning,” ucap bapak tiga anak tersebut di lahannya yang sebagian tanaman padinya mulai dijangkiti hama akibat anomali cuaca.
Hal senada juga disampaikan oleh Ghofur (42), warga setempat. Dirinya mengaku hanya pasrah, karena sudah berupaya mencari pupuk di beberapa tempat namun tak kunjung menemukan. “Susah juga carinya, ya mau gimana lagi terpaksa sambil cari pupuk mungkin bisa hijau kembali,” tuturnya.
Pemerintah diharapkan bisa segera mengatasi permasalah petani di daerah dengan menyediakan pupuk yang memadai. “Ya semoga pemerintah bisa tau kendala para petani. Kalau tidak bisa begitu mau nunggu hasil apalagi dari petani,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kabid Teknis Dinas Pertanian Kabupaten Sampang Suyono mengungkapkan, pupuk mengalami kelangkaan karena alokasinya menurun. Peraturan tentang penurunan kuota pupuk untuk Kabupaten Sampang tertuang dalam Peraturan Gubenur Jawa Timur Nomor 76 Tahun 2012.