PAMEKASAN – Kelanjutan pembangunan terminal barang (Cargo) di Desa Larangantokol, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan terancam tidak bisa dilanjutkan pada tahun ini. Dana yang akan digunakan dalam proyek penambahan fasilitas pusat penampungan barang itu, tidak masuk dalam daftar anggaran. Padahal, beberapa fasilitas di terminal yang direncanakan sebagai tempat bongkar muat barang sebelum didistribusikan ke wilayah kota di Pamekasan itu masih banyak yang kurang sehingga belum bisa digunakan.
Diantara fasilitas yang dinilai sangat dibutuhkan antara lain, gudang barang, halte, musalla, dan sejumlah fasilitas penunjang lainnya. Proyek pembangunan terminal itu sudah mulai terhenti sejak tahun 2012 dengan alasan tidak ada tidak ada anggaran. Saat itu direncanakan pembangunan terminal tersebut akan kembali dilanjutkan pada 2013 lalu sehingga tahun ini sudah bisa digunakan. Terminal barang itu sebagai salah satu prasarat agar kendaraan barang tidak masuk kawasan kota.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) setempat Muhammad Zakir melalui Sekretaris Dishubkominfo, Untung Hidayat mengatakan pihaknya belum bisa memastikan kelanjutan pembangunan fisik terminal barang itu.
Menurut Untung, ada rencana Pemerintah Provinsi (Pempov) Jawa Timur, akan melanjutkan pembangunan terminal tersebut yang dananya akan diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur Tahun Anggaran 2013 yang dijadwal ulang sebesar Rp 2,3 miliar. “Anggaran itu seharusnya dimanfaatkan tahun lalu. Namun karena mepetnya waktu dan dikhawatirkan pekerjaannya tidak tuntas hingga akhir tahun anggaran, sehinnga dijadwal ulang pada tahun ini. Tapi itu masih belum bisa dipastikan,” katanya.
Ia juga tidak berani memastikan apakah dengan anggaran Rp 2,3 miliar itu teminal tersebut dapat difungsikan. Sebab rencananya anggaran itu akan digunakan untuk pengaspalan hamparan tempat parkir truk dan beberapa fasilitas lainnya. Apalagi, tambahnya, belum ada regulasi (aturan) penggunaan terminal barang tersebut karena saat ini pihaknya masih fokus pada pembangunan fisiknya. Sehingga dipastikan terminal tersebut belum bisa digunakan pada tahun ini.
Pembangunan terminal barang di Pamekasan itu sudah menelan biaya Rp 7,5 miliar. Terminal tersebut direncanakan akan digunakan sebagai tempat transit barang untuk mendukung kebijakan pemerintah setempat agar kendaraan besar pengangkut barang tidak masuk kawasan kota.