Tak Ada Kata Golput Bagi Pemilih Pemula
Memasuki masa pemilihan umum (Pemilu) diseluruh kota, dipastikan angka gulput akan terjadi. Namun, bagi Yanti Ulvia yang merupakan pemilih pemula tersebut tidak lah hal yang wajar.
Sebab, angka golput atau tidak memilih itu akan mempengaruhi terhadap pesta demokrasi Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Apa lagi, menurut wanita kelahiran Sampang 06 Mei 1997 ini. Angka golput harus ditekan dengan adanya keinginan untuk berpartisipasi kepada setiap remaja mau pun putri demi memilih anggota wakil rakyat yang benar.
Menurut Ulvi panggilan akrabnya, bagi setiap pemilih pemula tidak semestinya angka golput tiap tahun yang mengalami peningkatan secara signifikan tersebut terus terjadi. Pasalnya, pemilih pemula merupakan penanggung jawab masa depan untuk bangsa.
“Makanya pemilih pemula itu tidak harus selalu terjadi di setiap daerah, apa lagi kita kan rentan masa depan ada di tangan kita untuk memilih siapa terbaik yang menjadi wakil kita,”ucap wanita yang masih duduk dibangku kelas X.
Dikatakan Ulvi yang merupakan anak ke dua dari pasangan suami istri Moh Ojod dengan Riyama. Angka golput di tahun ini dipastikan menurun. Sebab, para pemilih pemula sudah mendapatakan sosialisasi dari beberapa pihak terkait.
“Saya yakin angka golput tahun ini diprediksi sedkiti dibandingkan tahun lalu, karena saya baru tahu cara – cara pemilu dari sosial media,”jelasnya.
Dirinya berharap, bagi pemilih pemula jika dalam pemilu legsilatif harus tidak terpengaruh oleh janji – janji para wakil rakyat serta terkadang berbaurnya dunia money politik. Sebab, jika itu terjadi maka wakil rakyat yang sudah dipercai tersebut akan mengingkari visi misi nya.
“Ya kadang kita mau mencoblos saja di imbali oleh uang, saya harap jangan mudah dipengaruhi karena bisa jadi itu akal-akalan politik saja, dan kita ke depan tidak tau akan terjadi imbas apa,”ungkapnya.(ryn)