PROBOLINGGO – Sejumlah kosan digeledah dan dirazia oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Probolinggo, Rabu (11/6). Penghuni kosan yang tidak memiliki kartu tanda penduduk, atau pasangan yang bukan suami istri, menjadi target penjaringan yang dilakukan Satpol PP.
Penggeledahan kosan itu berkonsentrasi di wilayah Kecamatan Kanigaran, seperti kawasan Jalan Citarum Kelurahan Curahgrinting Kota Probolinggo. Ada tujuh orang yang terazia pada saat itu. Sebagian besarnya adalah perempuan. Yang terjaring razia umumnya adalah yang tidak memiliki KTP.
Akan tetapi, ditemui juga adanya pasangan pelajar yang kedapatan berada di dalam kosan pada waktu sekolah. Bahkan, Satpol PP juga mendapati dua remaja putra dan satu remaja putri sedang berada di dalam kosan. Remaja putri itu terlihat masih memakai baju seragam suatu SMA Negeri di Kabupaten dan Kota Probolinggo.
Kepada petugas, mereka berdalih sedang belajar bersama, dan aktivitas sekolah sedang bebas. Adapun waktu razia berlangsung antara pukul 8.00 -10.00. Saat penghuni kos yang terazia itu dijaring ke markas Satpol PP.
Kepala Satpol PP Kota Probolinggo melalui Komandan Provost, Nurachmad, memberikan penjelasan mengenai alasan melakukan razia, dan alasan kenapa penghuni kosan tersebut harus dijaring ke markas Satpol PP.
Razia itu dilakukan dalam rangka melaksanakan peraturan daerah tentang keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat. Dalam kerangka itu, warga yang tidak memiliki KTP, atau pasangan bukan suami-istri, namun berada dalam satu kosan, dianggap sebagai hal yang melanggar Kamtibmas.
“Razia kali ini masih sampai peringatan saja. Tapi, tidak tertutup kemungkinan bila dalam razia selanjutnya, dan saya masih menemukan orang yang sama dalam penjaringan, bisa diajukan menjadi kasus tindak pidana ringan,” ujarnya saat memberikan pengarahan.
Seusai pengarahan, pihaknya mengatakan, saat ini penghuni kos yang terjaring razia hanya akan dilakukan pendataan. Sementara bagi pelajar yang terjaring, pihaknya akan memanggil orang tua mereka.”Selain itu, gurunya juga akan kami panggil,”pungkas Nurachmad.