JAKARTA-Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur) mendesak Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengembalikan posisi KH. Abdurrahman Wahid sebagai Ketua Umum Dewan Syuro PKB meski beliau sudah wafat. Selain itu, Muktamar PKB juga harus mencabut keputusan yang memberhentikan Gus Dur dari jabatan Ketua Umum Dewan Syura sebagai penghormatan atas jasa-jasa Gus Dur. “Muktamar PKB sebaiknya mengukuhkan Gus Dur sebagai Ketua Akbar Dewan Syura PKB. Apalagi selama ini PKB, telah banyak memanfaatkan para kiai dan tokoh agama sebagai vote getter,” kata Presidium Barikade Gus Dur, Priyo Sambadha (Ketua), didampingi Soedarsono (Wakil Ketua), dan Pasang Haro Rajagukguk- (Sekjen) pada wartawan di Jakarta, Selasa (26/8).
Rencananya, Muktamar PKB akan digelar di Surabaya, Jawa Timur pada 31 Agustus 2014.
PKB sesuai yang dicita-citakan para pendiri PKB yaitu Gus Dur dan para alim ulama dan kiai NU, maka PKB dalam Muktamar ini harusnya dikembalikan ke para kiai. Sebab kalau wacana untuk menghilangkan struktur kepengurusan Dewan Syuro, maka jelas melenceng dari tujuan pendirian PKB itu sendiri. “Karena Dewan Syura yang selama ini dijabat oleh para kiai dan tokoh agama memiliki peran sentral dalam menjaga garis perjuangan partai agar tetap pada sejarah khittahnya,” tegasnya.
Selain itu Barikade Gus Dur berharap dalam Muktamar itu akan muncul kader-kader dan tokoh potensial yang bisa dicalonkan sebagai Ketua Umum DPP PKB menggantikan Muhaimin Iskandar, yang sudah dua periode menjabat pimpinan puncak di PKB. “Muhaimin harus memberikan kesempatan pada kader dan tokoh lain, agar PKB menjadi organisasi politik yang sehat, dinamis, dan tidak cenderung otoriter,” tambahnya.
Tokoh-tokoh tersebut seperti Mahfud MD, Zannuba Arifah Chafshoh atay Yenny Wahid, Muhyiddin Arubusman dan kader lainnya. Mereka dinilai Barikade Gus Dur adalah tokoh nasional yang sangat potensial dan telah banyak berjasa terhadap perjalanan PKB. “Mereka tentu sangat layak untuk dicalonkan sebagai Ketum PKB. Selain itu, beberapa kader muda seperti Imam Nahrowi, Hilmy Faisal Zaini, dan M. Lukman Edy juga layak menggantikan Muhaimin,” ungkap Priyo.
Barikade Gus Dur ujarnya akan sangat prihatin kalau Muktamar PKB Surabaya ini ternyata hanya sebagai seremoni mengukuhkan kekuasaan Muhaimin Iskandar. Apalagi sampai menghapus struktur Dewan Syuro selaku dewan etik yang dipegang oleh para ulama dan kiai NU. “Tidak etis dan bahkan kurang ajar kalau sampai dewan syuro dihapus. Mengingat Gus Dur bersama para ulama sebagai pendiri dan deklarator PKB agar PKB tetap dalam garis perjuangan NU, yaitu memperjuangkan akhlakul karimah, keadilan, kebenaran, kesejahteraan rakyat dan menjaga NKRI. Bukan alat untuk meraih kekuasaan, memperkaya diri-sendiri dan kedepankan politik pragmatis,” tutur Priyo lagi.
Dengan demikian lanjut Priyo, seharusnya Muktamar PKB itu sesuai dengan AD/ART PKB dan secara resmi mengembalikan Gus Dur pada posisi sebagai Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB dengan mencabut keputusan yang memberhentikan Gus Dur dari jabatan Ketua Umum Dewan Syura. “Sebagai penghormatan kepada Gus Dur, Muktamar PKB sebaiknya mengukuhkan Gus Dur sebagai Ketua Akbar Dewan Syura PKB,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Barikade Gus Dur juga mengajak seluruh komponen bangsa, para kader, Gusdurian, konstituen serta pecinta PKB untuk selalu merawat dan menjaga PKB sebagai warisan rumah politik Gus Dur ini tetap sesuai dangan cita-cita awal pendiriannya, yaitu untuk kemaslahatan bangsa dan negara. “Jadi, kita tolak Muhamin dan kembalikan PKB pada para kiai NU,” pungkasnya.