BANGKALAN – Dampak langkanya BBM yang terjadi dalam beberapa hari ini mulai terasa. Di sejumlah tempat sudah mulai ada kenaikan harga bensin eceran.
Kebijakan pengurangan jatah premium dari Pertamina kepada sejumlah singkatan dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kabupaten Bangkalan menjadi berkah dan dimanfaatkan oleh pedagang bensin eceran.
Para pedagang bensin eceran menaikkan harga bensin eceran yang dijualnya. Bila dalam kondisi normal harga bensin di tingkat pengecer Rp7 ribu per liter, kali ini harga bensin eceran naik menjadi Rp 8 ribu per liter. Padahal, pemerintah belum menaikkan harga bensin.
Pedagang beralasan menaikkan harga bensin eceran karena sulit untuk mendapatkan bahan bakar tersebut. Apalagi penjual eceran itu harus rela antre berjam-jam di SPBU supaya bisa ke bagian beli bensin. Akibat sulitnya membeli bensin, sehingga harga bensin eceran dinaikkan Rp1.000 per liter pada pembeli. Bila sebelumnya harga bensin eceran Rp 7 ribu per liter, sekarang menjadi Rp 8 ribu per liter.
“Saya terpaksa Mas, menaikkan harga karena saya harus antre lama dan kadang tidak kebagian bensin di SPBU. Ini hitung-hitung sebagai uang lelah. Tidak hanya saya yang menaikkan harga eceran, tapi pedagang yang lain juga menaikkan harga eceran,”” jelas Jumainah (50), warga Junok, salah satu penjual bensin eceran.
Salah seorang pengendara motor yang membeli bensin eceran, Agus Jamaluddin, (25), warga Perumahan Griya Abadi Bangkalan, mengaku kaget dengan naiknya harga bensin eceran tersebut. Pasalnya, pemerintah belum menaikkan harga BBM.
“Tadi, saya beli bensin eceran ternyata harganya sudah naik. Tahu begitu saya beli di SPBU, walaupun harus antri. Kami meminta pada pemerintah supaya menyelesaikan persoalan BBM ini. Kasian masyarakat harus antre di SPBU,” terang Agus.
Pantaun Koran Madura di sejumlah SPBU setempat, terjadi antrean panjang untuk mengisi bahan bakar. Terutama, pembelian bensin memakai jerigen. Mereka tak mengenal lelah, bahkan terik matahari yang begitu menyengat tak membuat surut agar mendapatkan BBM.
Antrian yang begitu panjang belakangan ini, tak luput dari perhatian Kapolda Jawa Timur. Guna menjaga keamanan dan ketertiban di SPBU). Sebab, Polres Bangkalan, diintruksikan untuk mengerahkan personilnya untuk melakukan pengamanan. Pengamanan ini sebagai bentuk antisipasi untuk mengantisipasi tindakan penimbunan BBM.
“Dalam pengamanan ini, masing-masing SPBU, akan di amankan 4 anggota terbuka dan 2 anggota tertutup, termasuk menjaga ketertiban antrian. Terlebih, mengantisipasi penimbunan, kami berhasil mengungkap kasus penimbunan BBM sebanyak 24 ton di Trenggalek,.” terang Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Ungguh Cahyono.
Menurut Unggung, pengamanan tersebut diprioritaskan di wilayah yang mengalami pembatasan SPBU. Dari 835 SPBU se- Jawa Timur hanya 42 SPBU yang mengalami pembatasan. Pihaknya, berharap pastisipasi masyarakat untuk memberikan informasi apabila ada tindakan penimbunan di wilayahnya.
“Itu upaya kami, dengan harapan masyarakat juga harus bekerja sama,” tandasnya.