PROBOLINGGO – Puluhan aktivis mahasiswa dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Kabupaten/Kota Probolinggo yang tergabung dalam Aliansi Peduli Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), berdemonstrasi sambil membawa sejumlah poster di halaman kantor DPRD, pemerintah Kota Probolinggo dan Mapolres Probolinggo Kota untuk menolak gerakan “Islamic State of Iraq and Syria” (ISIS), Rabu (20/8).
Ormas dan aktivis mahasiswa yang melakukan demonstrasi berasal dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU), dan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Nurul Jadid (TTNJ), Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nurul Jadid(STIKESNJ), Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAINJ), Universitas Panca Marga (UPM), dan Universitas Bayuangga.
Dalam aksinya, puluhan pemuda dari berbagai ormas dan aktivis mahasiswa tersebut menuntut agar semua pihak baik DPRD, pemerintah kabupaten/kota, maupun aparat kepolisiaan bersikap pro-aktif dalam mengantisipasi ancaman organisasi ISIS yang berpotensi berkembang di wilayah Probolinggo.
“Gerakan ISIS merupakan gerakan radikal yang tidak sesuai dengan ideologi Pancasila dan gerakan tersebut melakukan kekerasan terhadap sesama umat manusia, sehingga tidak boleh dibiarkan di Indonesia,” kata koordinator Aliansi Peduli NKRI, Rohmad.
Menurut dia, keberadaan gerakan negara Islam Irak dan Suriah tersebut telah menjadi ancaman nyata bagi persatuan dan kesatuaan bangsa di Indonesia, sehingga perlu sikap tegas dari pemerintah untuk memerangi keberadaan organisasi itu.
“NKRI adalah harga mati dan menolak ISIS adalah komitmen bersama dari seluruh pemuda dan tokoh agama di kabupaten/kota Probolinggo,” tuturnya.
Selain itu, mereka juga meminta untuk segera melakukan dan meningkatkan pengawasan serta memberikan pemahaman yang benar tentang ajaran agama Islam dan wawasan kebangsaan sekaligus menindak para pelaku penyebar paham yang menyesatkan tersebut.
“Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi paham dan keberadaan organisasi ISIS atau paham/aliran yang menyesatkan lainnya, yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam dan nilai-nilai Pancasila,”tambahnya.
Sementara itu, sebagai bentuk penolakan paham ISIS di Probolinggo, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Kota Probolinggo, H.Sulaiman dan Abdullah Zabut menemui puluhan aktivis. Pihaknya menyatakan sikap menginginkan para generasi penerus bangsa ini agar selalu waspada terhadap provokasi dan ajakan untuk bergabung dengan kelompok radikal seperti ISIS dan kelompok lainnya.
“Kami meminta kepada semua elemen bangsa lainnya, untuk berpegang teguh dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD RI 1945 sebagai dasar negara dan bentuk kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegasnya.
Usai ditemui pimpinan DPRD Kota Probolinggo, aksi demo dilanjutkan ke Pemkot Probolinggo dan Mapolres Probolinggo Kota.