PROBOLINGGO – Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kabupaten Probolinggo mengalokasikan dana Rp 1,2 miliar pada APBD 2014. Sayangnya dana sebesar itu tidak untuk semua kecamatan, dan hanya diperuntukan 16 kecamatan.
Diantaranya, kecamatan Tongas, Sumberasih, Leces, Wonomerto,Bantaran,Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan, Paiton, Besuk, Krejengan, Tegalsiwalan, Lumbang, Gading dan Kotanyar.
Dengan budidaya tersebut, nelayan tidak lagi tergantung dari hasil melaut. Anggaran itu tidak semuanya dimanfaatkan untuk infrastruktur, tetapi lebih kepada bentuk bantuan kepada kelompok budidaya.
Kepala DPK Kabupaten Probolinggo, Dedy Isfandi, mengatakan budidaya itu sebagai upaya pemkab untuk memberikan fasilitas pada nelayan yang selama ini menggantungkan ekonominya pada hasi tangkapan.
“Hasil tangkapan di laut tidak selamanya bisa didapat. terlebih seperti saat ini dimana cuaca di laut sangat buruk. Rata-rata nelayan mengeluhkan kondisi tersebut karena minimnya hasil tangkapan ikan,” terangnya, kepada wartawan Senin (25/8).
Selain itu, mahalnya harga bahan bakar untuk kapal juga membuat nelayan merugi. Karenanya, pengembangan budidaya hasil perikanan ini dianggap sebagai solusi yang baik untuk meningkatkan taraf ekonomi nelayan.“Beberapa ikan yang akan dibudidayakan merupakan ikan dengan permintaan yang banyak di pasaran,” jelas Dedy Isfak,
Dedy Isfak menambahkan, tujuan paket bantuandigunakan untuk pengembangan budidaya ikan lele senilai Rp 150 juta, ikan nilaRp 50 juta, ikan bandeng Rp 100 juta, udang Rp 100 juta, dan rumput lautRp 168,3 juta.
Kelima paket tersebut fasilitasnya diantaranya benih, pakan, sampai obat-obatan.Sementara peningkatan sarana dan prasarana budidaya perikanan dianggarkan Rp.279.125.000.” Anggaran ini digunakan untuk penyediaan paket sarana budidaya lele dan nila. Mulai kolam terpal, peralatan budidaya, dan karamba jaring apung. Pungkasnya.