PROBOLINGGO – Pedagang bibit tembakau belakangan ini mulai mengeluh. Pasalnya, sejak beberapa pekan ini harga bibit tembakau di wilayah Probolinggo mengalami penurunan drastis. Bahkan merosotnya harga bibit tembakau tersebut jauh dari perkiraan para pedagang. Yakni dari harga Rp.70 ribu menjadi Rp.25 sampai Rp.30 ribu per-100 batang bibit.
“Sekarang ini bibit tembakau turun drastis,” ujar seorang pedagang bibit tembakau, Sugeng asal warga Desa Asem Bakor, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo kepada wartawan, Selasa (19/8).
Merosotnya harga bibit tembakau tersebut, kata dia, membuat para pedagang bibit klimpungan. Karena turunnya harga tersebut lebih dari 100 persen. Meski mengalami penurunan harga, namun kalangan pedagang bibit tidak bisa berbuat banyak.
Mereka rata-rata hanya menunggu keajaiban datang agar harga bibit tembakau kembali normal seperti biasanya. “Ya mau bagaimana lagi. Harganya sudah turun seperti itu. Kebanyakan pedagang tidak bisa berbuat apa-apa,” terang dia.
Sugeng menjelaskan, sejak harga bibit tembakau turun, sebagian pedagang seperti kurang darah. Mereka hanya bisa pasrah dan berharap agar pemerintah turun tangan. “Tidak tahu kenapa harga bibit kok bisa turun,” kata dia.
Dengan turunnya harga bibit itu, Sugeng mengaku tidak berani melayani pembeli yang biasanya dari luar daerah Probolinggo. Karena dia tidak mau mengalami kerugian yang berlipat ganda.
“Kalau kemarin banyak pembeli yang dari luar Probolinggo. Sekarang kita tidak berani melakukan pengiriman karena ongkos kirim tidak imbang dengan harga jualnya,” tandasnya.
Seorang pedagang bibit lainnya, Musta’in juga mengatakan serupa. Dengan turunnya harga bibit tembakau itu, para pedagang mengeluh. Mereka mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. “Pedagang tidak bisa berbuat banyak. Kita hanya bisanya menunggu harga bibit tembakau kembali normal seperti biasanya,” ucapnya singkat.