SUMENEP– Fasilitas dan sarana sekolah belum mendukung implementasi Kurikulum 2013 secara massal. Di banyak sekolah, belum ada laboratorium, perpustakaan, dan tempat ibadah.Sementara Kurikulum 2013menuntut adanya fasilitas itu.
“Namun, melihat realitas di lapangan, banyak sekolah tidak memiliki sarana prasarana yang mendukung, baik seperti laboratorium, perpustakaan, musala, dan fasilitas yang lain,” kataanggota Dewan Pendidikan Kabupaten SumenepMuhammad Suhaidi RB.
Dosen STKIP PGRI tersebut menilai kurikulum 2013 sebenarnya belum pantas diterapkan secara massal di semua sekolah. “Bahkan saya khawatir, Kurikulum 2013 akan bernasib sama dengan kurikulum sebelumnya,” tambahnya.
Disdik seharusnyamenyiapkan fasilitas terlebih dahulu sebelum menerapkan Kurikulum 2013. “Ini kan seolah menegaskan bahwa Kurikulum 2013 hanya akan menguntungkan beberapa sekolah saja yang secara fasilitas lebih didahulukan. Berarti kurikulum 2013 kian melebarkan perbedaan antara swasta dan negeri. Silakan tengok beberapa sekolah yang di desa, kurang diperhatikan. Maka sepantasnya, latih dulu guru, persiapakan konsep yang jelas, termasuk benahi semua fasilitas, baru setelah itu terapkan,” teagsnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep A. Shadik tidak menampik fasilitas dan sarana pendukung implementasi Kurikulum 2013 masih belum ada. “Namun, saya akan pikiran itu. Termasuk keberadaan musala, biar anak didik tidak meninggalkan ibadah,” katanya, Minggu (17/8) usai upacara peringatan hari kemerdekaan di Pemkab.
Ditanya soal target, Disdik belum punya target jelas. Shadik enggan berkomentar ketika ditanya soal target kelengkapan fasilitas di semua sekolah. “Kan masih panjang, itu nanti, mungkin dari APBD ada,” ucapnya singkat.
Soal buku panduan, sampai saat ini belum didroping dari pusat. “Buku belum ada, tetapi kami akan berusaha untuk kembali membangun komunikasi agar untuk Sumenep, buku panduan itu didahulukan,” jelasnya.