PROBOLINGGO- Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 69, biasanya warga masyarakat memeriahkan dengan serangkaian kegiatan perlombaan. Namun tahun ini kegiatan tersebut ternilai sepi.
Hal itu dikatakan oleh salah satu warga Desa Sumberklidung Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo,Syawal. Menurunya, tahun ini memang tampak sepi dikalang menyambut 17 Agutus besok.
Biasanya sebelum hari itu, warga desa mulai disibukkan dengan serangkain perlombaan yang digelar oleh pemerintah desa.“Sekarang beda, ini sudah mendekati upacara kemerdekaan kegiatan lomba pun masih tidak ada kabar sama sekali,” jelasnya.
Biasanya, di setiap desa yang ada lomba yang bersifat fisik dan religi mulai di umumkan seperti lomba makan krupuk, panjat pinang, lari karung dan banyak lagi lomba yang menarik diikuti warga.
Padahal dengan adanya kegiatan itu, peringatan HUT kemedekaan RI akan tampak lebih meriah.
“Kalau tidak ada kegiatan yang melibatkan warga, rasanya peringatan kemerdekaan kurang begitu semarak,” terangnya kepada wartawan, Kamis 17/8).
Membandingkan tahun sekarang dengan tahun dahulu, menurutnya jauh berbeda.Kalau jaman dulu mendekati bulan Agustus tiba warga sudah mulai mempersiapakannya, termasuk berencana akan membersihkan jalan dan memasang bendera merah putih serta menyiapkan berbagai kegiatan.“Karena hari kemerdekaan merupakan sejarah yang tidak boleh terlupakan bagi generasi bangsa,” tandas Syawal.
Senada disampaikan oleh Solihin (33) salah satu warga desa Tongas Kulon Kecamatan Tongas. Saat ini di daerahnya tidak sepeti dulu ketika bulan Agustus. Biasanya hari mendekati peringatan kemedekaan kegiatan mulai banyak digelar.
“Pernak-pernik menyambut kemedekaan dinilai sangat penting. Untuk memberikan sebuah motivasi dan rasa nasionalisme kepada mereka,”katanya.
Dia berharap, momentum kemerdekaan initerus dipertahankan.Termasuk tradisi menyambut datangnya hari bersejarah ini. Yakni dengan adanya perayaan dan perlombaan di masing-masing desa.
“Seharusnya pemerintah respon dengan situasi ini. Jika dibiarkan, maka lambat laun rasa kebangsaan generasi muda akan mudah terkikis zaman,” harap Solihin.