PROBOLINGGGO- Penyakit Demam Berdarah (DBD) terus mengancam masyarakat di wilayah Kabupaten Probolinggo. Ironisnya angka penderita penderita dalam kurun waktu Januari-Juli 2014 sudah mencapai 135 orang.Dari 135 penderita DBD, tiga orang penderitanya meninggal atau tidak terselamatkan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepada Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Dyah Kuncarawati, mengatakan angka penderita DBD tersebut hanya dalam dalam waktu 7 bulan saja.
“Kalau dibandingkan dengan tahun 2013 kemarin, penderita DBD hanya mencapai angka 150 orang saja dalam setahunnya. Sementara untuk 2014 penderita DBD melonjak drastis,” terangnya kepada wartawan, Rabu (10/8).
Dikatakan, tingginya angka DBD di kalangan masyarakatdisebabkan kurang terpeliharanya lingkungan di daerahanya. Sebab yang menyebabkan penyakit DBD tersebut ditularkan melalui gigitan nyamuk Aides Aigepty.”Kalau sudah terkena gigitan nyamuk tersebut, maka pertama kali akan mengalami bintik merah pada kulit dan menyebabkan demam tinggi,” ucap Dyah Kuncarawati.
DBD lanjut Dyah Kuncarawati, tidak hanya menyerang anak kecil saja namun nyamuk tersebut juga menyerang manusia semua golongan. Jenis penyakit DBD merupakan kategori penyakit ganas dan menyebabkan kematian pada penderitanya.“Jika dalam penangan DBD tersebut tergolong terlamabt maka nyawa penderita juga sulit tertolongkan,”tandasnya.
Untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk dilingkungan masyarakat, pihaknya miminta Warga harus menjaga kebersihan. Yakni dengan melakukan Pemusnahan Sarang Nyamuk (PSN), Membuang, Mengubur dan Menutup (3M). “Nyamuk mudah berkembang biak ditempat yang mudah menggenang air, seperti kaleng bekas yang berisi air, kamar mandi,” ucap Dyah Kuncarawati.
Dengan upaya itu, maka nyamuk Aides Aigepty sebagai penular penyakit DBD akan bias diatasi. Penyakit ini bisa berkembang dimana saja. Namun yang paling berpontensi besar terjadi di daerah permukiman yang padat penduduk. “Karena banyak selokan yang terjadi genangan di daerah itu,” tuturnya.
Langkah pencegahan penularan penyakit DBD yang akan dilakukan, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo melakukan fogging atau penyemprotan asap di daerah yang merupakan sarang penyakit DBD.“Langkah ini merupakan langkah terakhir yang akan diambil oleh Dinas Kesehatan,”pungkas Dyah Kuncarawati.