Melayani Rakyat Demi Daulat
Siapa yang tak kenal Abu Yazid, sesosok lelaki muda berdedikasi tinggi, ulet, pekerja keras dan murah senyum ketika bertegur sapa dengan warga. Iya, dia adalah salah satu filosof sosial dari Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng. Sesosok pembisnis holtikultura seperti aneka ragam buah. Selain itu, ia juga dikenal sebagai salah satu aktivis sosial yang mengawal pembangunan di desanya. Tak salah, jika dirinya disebut sebagai filosof sosial. Sebab ia selalu bekerja atas demi kepentingan rakyat; infrastruktur jalan, mengurus kesehatan warganya hingga persoalan sekecil pun seperti pembuatan KTP, ia rela turun dan mengurusnya. Kini, ia ingin terus mengabdi kepada rakyat dengan model pengabdian yang lebih nyata.
Jika tak aral yang melintang, rencananya Abu orang-orang mengenalnya akan mengabdikan diri kepada rakyat dengan cara mencalonkan diri pada pemilihan Kepala Desa Moncek Tengah pada Oktober mendatang. Hanya satu motivasi, ingin membuat rakyat benar-benar berdaulat.
Kata pria kelahiran Sumenep, 07 Oktober 1973 itu, Pemilihan Kepala Desa adalah ajang demokrasi. Sesuai hati nuraninya rakyat bisa memilih pemimpin desanya melalui pemilihan umum terbuka, jujur, adil dan bersemangat. “Sebenarnya saya tak ingin melayani rakyat secara formal. Tetapi karena ada titah rakyat, maka suruh meloncat kea pi pun saya mau. Sebab rakyat yang berdaulat. Oleh karena itu, saya mencalonkan diri bukan tanpa alasan, tetapi karena ada dukungan dari rakyat agar saya maju pada Pilkades mendatang. Sekali lagi, demi titah rakyat, maka apapun akan saya lakukan,” ucapnya
Dalam hemat Abu, dengan penduduk 1500 jiwa, Moncek Tengah butuh pemimpin yang mau bekerja keras dan memiliki sikap tegas, sehingga bisa membawa desa Moncek Tengah maju dan penduduknya dapat layanan sesuai harapannya.
Selain dikenal aktivis yang sukses membangun mimpi melalui dunia bisnis holtikura dan pelayanan publik, keinginan Abu untuk ikut dalam kontestasi yang rencananya akan gelar Oktober mendatang tak lain untuk mengabdi bagi rakyat, negara dan bangsa, lebih-lebih rakyat Moncek Tengah. Ia punya keinginan agar semua persoalan rakyat bawah menjadi mudah di tangannya.
Abu juga dikenal sebagai sesok yang tiada henti melayani rakyat melalui kegiatan-kegiatan sosial. Bahkan sang pelayan yang punya isteri Endang Susilowati dengan tiga orang anak, memang sangat pantas dapat dukungan dari seluruh warga. Sehingga sekarang inilah, kesempatan bagi para pemuda yang punya dedikasi yang tinggi untuk rakyat saat tepat untuk ikut membangun dan mengabdikan diri di desa tempat dimana ia dilahirkan, dibesarkan hingga sukes membangun mimpi.
“Kami siap mengabdi melayani dan memimpin warga Desa Moncek Tengah, tanpa terkecuali. Kami mohon doa restu serta dukungan seluruh komponen masyarakat Desa Moncek Tengah. Doa dan dukungan masyarakat akan menjadi api semangat bagi saya untuk terus berjuang,” ujarnya.
Selain kepada masyarakat, sebagai alumnus Pondok Pesantren Besar di Sumenep, Annuqayah, ia tak lupa untuk minta doa restu kepada para sesepuh, para ulama, kiai dan Ibu Nyai, para tokoh masyarakat lintas agama beserta keluarga. pengurus pengajian yasinan dan para pengurus lembaga keagamaan. Termasuk kepada seluruh perangkat desa Desa Moncek Tengah. “Tak ketinggalan juga para pemuda/pemudi desa, sinden, PNS, pengusaha, ibu rumah tangga, pelajar, hingga mahasiswa,” ungkapnya. SYAMSUNI
aulat