Penyanyi Jangan Dipandang Sebelah Mata
BANGKALAN – Musik dangdut identik dengan penampilan yang seksi dan terkesan seronok. Sehingga dipandang sebelah mata. Tanggapan negatif itu kerap menjadi suguhan bagi para penyanyi dangdut. Ini karena ramainya penyanyi yang gemar mempertontonkan aksi tarian yang kurang sedap dipandang. Namun itu semua tidak berlaku bagi Annisa Rahman, yang mencoba menampilkan dangdut dengan lebih sopan dan beretika.
“Bernyanyi adalah seni, jadi jangan pernah menodai dengan sesuatu yang dapat merusak nilai dari seni itu sendiri,” kata gadis yang akrab disapa Annisa ini.
Bagi Annisa, bernyanyi tidak harus mempertontonkan tarian eksotik dengan penampilan yang cenderung mengumbar lekuk tubuh. Namun cukup dengan suara yang indah dan dapat menjiwai lagu yang dibawakan. Tentunya, itu sudah lebih dari cukup untuk menghibur masyarakat. Sebab hakikat bernyanyi adalah bakat keindahan suara. Bukan justru menampilkan sesuatu yang negatif.
“Ya, jangan heran kalau penyanyi tidak sedikit kadang dianggap murahan, karena terlalu berlebihan saat di panggung,” papar gadis manis ini.
Annisa mengatakan lagu dangdut merupakan warisan yang tetap harus dipertahankan oleh para pelaku seni suara. Sebagai budaya asli Indonesia menjadi suatu keharusan untuk selalu dilestarikan. Maka dari itu, budaya yang begitu bernilai, jangan sampai rusak hanya karena diwarnai oleh aksi panggung yang jauh dari nilai-nilai etika kesopanan.
“Misalnya tetap berpakaian tertutup rapi tidak terlalu mencolok. Kalau berpakaian terbuka sama halnya mengundang masyarakat berpikiran negatif kan,” ucapnya.
Annisa tidak memungkiri jika ada penyanyi dangdut terjerembab pada dunia yang bisa dikatakan sebagai penyanyi murahan. Sebagai pelaku seni yang sebenarnya, memang tidak seharusnya demikian. Akan tetapi, itu adalah pilihan yang tetap patut dihargai dan tidak boleh dicampuri oleh orang lain. Annisa sendiri lebih memilih menjadi sosok penyanyi yang bisa dihargai karena bakatnya itu sendiri, bukan karena hal lain.
“Untuk mendapatkan apresiasi dari orang lain tidak harus menonjolkan sesuatu yang justru dipandang negatif. Tapi bakat itulah yang harus dikedepankan,” pesannya. DONI HERIYANTO/RAH