SAMPANG- Bencana kebakaran yang menghanguskan kandang sapi milik H Abdullah warga Dusun Tobatoh, Desa Paterongan Kecamatan Torjun. Dalam insiden kebakaran tersebut setidaknya telah menghanguskan satu ekor sapi. Dalam kebakaran itu juga diperkirakan kerugian mencapai kurang lebih sebesar Rp 30 juta.
H Abdullah (65) menuturkan bahwa kebakaran yang menghanguskan kandan dan sapi ternaknya terjadi sekitar pukul 20.30 WIB malam hari, Rabu (3/9) ketika pemilik tengah beristirahat tertidur pulas. Selain itu diakuinya kebakaran diketahui warga sekitar ketika api mulai membesar dan terdengar suara ledakan.
“Saya tidak tahu penyebabnya, saya tidak melakukan pembakaran disekitar kandang. Namun yang saya tahu api terlihat membesar. Dan warga mambantu memadamkan api dengan air seadanya,” tuturnya kepada wartawan dikediamannya, Kamis (4/9).
Abd Hadi (47) tetangga yang ikut membantu memadamkan kebakaran menuturkan jika kebakaran berlangsung selama alot sebab diakuinya jika pemadaman api tersebut hanya menggunakan air seadanya. Namun selang selama 20 menit, mobil pemadam kebakaran datang.
“Kami menghubungi pihak pemadam kebakaran namun tak kunjung ada jawaban, terpaksa kami jemput,” ujarnya.
Selain itu Abdullah juga mengaku jika sapi yang dipeliharanya bukan milik sendiri melainkan milik warga setempat yaitu H Abdul Hamid. Diakuinya jika dirinya hanya memelihara dengan sistem bagi hasil.
“Didalam kandang ada tiga sapi dewasa dan tiga anak sapi. Satu terbakar hangus, satu lagi setengah terbakar sempat masih hidup dan dijual murah ke tukang jagal sebesar Rp 7 juta. Padahal kedua sapi itu jenisnya limusin yang harganya Rp 15 juta. Dan untungnya lagi tiga anak sapi terselamatkan,” ungkapnya.
Pantauan Koran Madura di TKP, kandang yang berukuran 6 x 10 meter persegi kini rata menjadi tanah. Pemilik, H Abdul Hamid tidak menuntut ganti rugi kepada H Abdullah sebab kebakaran yang dialami Abdullah dan istrinya, Ama (60) merupakan bencana tanpa ada kesengajaan. Namun Abdullah dan kelurganya hanya meratapi dan pasrah. MOHAMMAD MUHLIS/LUM