PROBOLINGGO – Mencuatnya kasus penculikan anak dan penemuan mayat anak dengan kondisi tubuh mengenaskan di wilayah Kota Pasuruan beberapa hari kemarin, nampaknya cukup meresahkan Publik.
Banyak orang tua (Ortu) yang memiliki anak di Wilayah Probolinggo mulai meningkatkan pengawasan bagi anak-anaknya. Seperti pengakuan salah satu warga Desa Tamansari Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, Arifin.
Mengertinya kabar tentang adanya penculikan anak dan penemuan mayat itu, dari saudaranya yang ada di Kota Pasuruan.“Saya tahunya tentang adanya infomasi itu, dari sepupu saya yang ada disana,” terangnya kepada wartawan, Rabu (3/9).
Dia mengatakan, kalau saat ini di Pasuruan ada anak hilang. Sehingga mengabarkan ke saudara-saudara yang ada di Probolinggo untuk lebih menjaga anak-anaknya.“Takut kejadian itu merambah ke Probolinggo,” kata Arifin.
Arifin mengaku, dengan mendapatkan informasi itu, dengan tetangga yang lainnya menginformasikan kepada anak-anaknya untuk tidak bermain terlalu jauh dari rumahnya.
“Saya terus pantau anak-anak dirumah dan di sekolah,” ungkapnya.
Melihat kondisi itu, banyak orang tua yang kuatir tentang keselamatan anak-anaknya. Bahkan kata Arifin , bagi anaknya dilarang untuk bermain terlalu jauh dari rumahnya.“Kalau dirumah anak-anak bermain pantauannya lebih enak,” ujar Arifin.
Sementara itu, Slamet, (35) warga Desa Clarak Leces Kabupaten Probolinggo, mengaku, adanya informasi penculikan anak di Pasuruan ini, mengetahui dari media massa.“Ada kabar kalau ada anak hilang dan tidak berselang lama ada penemuan anak yang masih berusia kisaran 5-10 tahun di kebun Pisang,” jelasnya.
Ia mengaku, adanya info itu keluarganya lebih meningkatkan pengawasan terhadap anaknya. Karena dinilai jarak Pasuruan dengan Probolinggo tidak begitu jauh. “Namanya orang tua tetap kuatir atas keselamatan anak,” tandasnya. MAHFUD HIDAYATULLAH