Suatu Pagi di Bulan Mei
kuketuk pintu pagi
pekan kedua di bulan mei
kau terima senyumku dari balik kamar
yang ah, aku lupa nomornya
kuberi sebuah ciuman pengantar
kata-kata pun bertebaran di dada
demikianlah pertemuan
dikekalkan oleh sebuah ciuman
dan sepasang pelukan
Tangerang, 16.09.2014
INIKAH SAATNYA
inikah saatnya?
saat kita harus berjalan
menempuh arah yang berbeda
dalam semburat luka beban
inikah saatnya?
saat kau berjalan menuju utara
dan aku ke selatan, menuju kata-kata
melarungkan segala gundah yang ada
inikah saatnya?
ya, mungkin ini saatnya kita melepas ingatan
entah bahagia, entah air mata
sebab kesendirian kini hanya sebentang tangan
Tangerang, 15 September 2014
RAHASIA
ini rahasia
katamu, saat kita terhampar di ranjang sana
dibekap kantuk hingga menuai
senyap, desak, dan gemuruh sampai terkulai
di bulan yang kelima
aku hanya diam
pun ketika kau tiba-tiba berlalu
menghilang dalam pekatnya malam
dan aku tak lagi tahu
kemana harus memasung tanya
samar, masih saja terdengar kata-kata
“ini rahasia…”
Kedoya, 18.09.2014
Melipat Kenangan
satu persatu dilipatnya kenangan
tentang kehilangan dan kepedihan
disusunnya dalam sebuah lemari
yang terkunci di dasar memori
ia sibuk menghitung luka demi luka
minggu pertama, kedua dan terakhir di bulan kelima
juga minggu keempat di bulan ketujuh
diam-diam dihapusnya air mata yang luruh
inikah rasanya luka?
betapa asin dan getirnya sekeping hati
ketika perpisahan sua tanpa aba-aba
tanpa isyarat kata
segera dibuangnya almanak di atas meja
meski angka-angka belum selesai dieja
Sepanjang Ciledug-Kedoya, 19.09.2014
Cermin
aku berkaca
nampak seraut wajah muara segala
kau yang lebih banyak melepaskan tatap mata
dibanding mengurai kata
kau yang datang dari balik selat
tentang pelaut yang sarat hikayat
sorot matamu bagai savana menghamparkan selaksa oase di tepi cakrawala
aku mengingatmu sebagai lelaki pemilik lautan
ibarat gelombang dari timur yang dikirim bersama deru angin
kembali kutatap cermin di hadapanku
sekuat tenaga kucari wajahku
namun hati tak menemu
sedang rindu telah tertuju
: kau
Tangerang, 20.09.2014