Mencitakan Jadi Atlet Lari Profesional
Umur boleh saja masih belia. Tetapi cita-cita harus tinggi. Tentu dengan usaha dan kerja keras yang harus dijalani, untuk menggapai seluruh harapan yang dicitakan.
Tri Sofiati (10) mencitakan jadi atlet lari profesional yang bisa membanggakan orangtuanya dan Kabupaten Pamekasan, layaknya atlet lari Sri Wahyuni, warga Kecamatan Pakong Pamekasan, yang sudah berhasil mengibarkan bendera merah putih dan bendera Pamekasan, karena telah berhasil meraih medali perak dalam even Olimpiade atletik pelajar internasional di China beberapa waktu yang lalu.
Langkah untuk menggapai itu sudah dilakukan oleh Tri Sofiati. Di antaranya dengan latihan lari di lapangan yang tersedia di halaman sekolah dan latihan renang di sungai yang ada di desanya, guna memompa pernafasan.
Ia mengaku tidak pernah mengikuti even pelajar, baik antar pelajar ataupun tingkat kecamatan. Tetapi ia sering melihat latihan atlet lari dan sekadar bertanya teknis menjadi pelari bagus.
Yang ia targetkan menjadi atlet lari tidak hanya sekadar hobi, melainkan atlet yang mampu membawa prestasi dan membanggakan masyarakat Pamekasan. Sehingga ia harus berusaha keras untuk mencapai itu semua.
Sementara itu, pengurus cabang olahraga Pamekasan, H.Nurfa’i menyambut baik niat dari Tri Sofiati tersebut. Ia meminta agar yang bersangkutan bisa berupaya untuk mempelajari olahraga lari yang baik dan benar.
Ia mengambarkan tahapan menjadi atlet lari, di antaranya latihan dasar ABC Tahap ini bertujuan mengembangkan keterampilan dasar lari dan mengembangkan koordinasi gerak lari jarak pendek. Adapun latihannya adalah tumit menendang pantat (A), gerak ankling (B), lutut diangkat tinggi (C), lutut diangkat tinggi dan kaki diluruskan (D).
Selanjutnya, latihan dasar koordinasi ABC bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan koordinasi lari cepat. Lari cepat dengan tahanan, tahap ini bertujuan untuk mengembangkan tahap dorong atau support phase dan kekuatan khusus. Pada tahap ini dapat menggunakan tahanan dari teman atau suatu alat pegangan misalnya ban mobil atau beberapa ban motor, lakukan dengan tidak melebihi berat tahanan, serta guru memperhatikan kaki topang betul-betul lurus dan kontak dengan tanah sesingkat mungkin.
Lari mengejar tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan reaksi dan percepatan lari. Latihan ini dapat menggunakan tongkat atau tali sepanjang 1,5 m; mulailah dengan berlari pelan-pelan setelah teman pasangan di depan melepaskan tongkat atau tali siswa yang di belakang mengejar sampai batas yang telah ditentukan.
Lari percepatan tahap ini bertujuan untuk mengembangkan lari percepatan dan kecepatan maksimum. Buatlah tanda untuk menandai daerah 6 m, satu teman menunggu di ujung batas yang telah ditentukan, dan pelari yang di belakang berlari optimum dan percepatlah berlari bila pelari yang datang mencapai daerah 6 m dan pelari yang di depan mulai berlari secepat mungkin bila pelari belakang telah menginjak garis 6 m di belakangnya.
Start melayang lari sprint 20 m. Tahap ini bertujuan untuk mengembangkan kecepatan maksimum. Untuk melakukannya buatlah tanda 20 m dan gunakan awalan antara 20 sampai 30 m, tetapi bias disesuaikan dengan keadaan lapangan antara 10 sampai 20 m, selanjutnya siswa berusaha melewati batas yang telah ditentukan dengan kecepatan maksimum. ”intinya kerja keras, pahami metode lari dengan baik, dan tidak mudah kecewa,” ungkap Nurfa’i. FAKIH AMYAL/RAH