BANGKALAN – Karakter maupun moral putra bangsa akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Tawuran sesama pelajar dan mahasiswa sering kali menjadi sajian di sejumlah media. Fenomena seperti ini mengundang reaksi keprihatinan jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sebagai generasi penerus bangsa, semestinya memiliki karakter yang mempunyai tatanan nilai budaya santun, ramah, dan bermartabat.
“Pelajar, mahasiswa yang notabene sebagai generasi penerus harus mampu menunjukan karakter yang bermartabat bukan justru melakukan perbuatan yang bisa mencoreng nama baik putra bangsa,” ujar Asisten Teritorial (Aster) Mayjen TNI Ngakan Gede Sugiartha Garjitha, dihadapan 720 pelajar dan mahasiswa di Gedung Rato Ebu, Kamis (23/10).
Menurutnya, pembentukan karakter pada usia dini diyakini mampu menciptakan generasi-generasi muda yang tangguh, berkorban demi martabat bangsa dan negara. Maka dari, itu prilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai moral sebisa mungkin harus dihindari. Cerminan masa depan bangsa tergantung dari sikap para generasi penerus yang saat ini masih berproses di dunia pendidikan.
“Melalui karakter dan kepribadian akan terbentuk bangsa yang bermartabat. Mari kita sama-sama saling menjaga prilaku anak bangsa di mata duni, agar kita bisa disegani oleh negara-negara tetangga,” jelasnya.
Dihadapan siswa dan Mahasiwa ini, sejumlah vidio yang memiliki nilai-nilai sejarah juga dipertontonkan. Sebut saja, Pertempuran 10 Nopember, Perjuangan Jendral Soedirman, Bung Karno, hingga heroisme pawai presiden terpilih Jokowi. Selain itu, mereka dipertontonkan cuplikan-cuplikan kekerasan sesama siswa SD, tawuran pelajar SMP, SMA, hingga tawuran antar mahasiswa. Bahkan, kekisruhan di dalam Gedung DPR RI pasca pelantikan anggota terpilih dipertontonkan.
“Dari cuplikan-cuplikan ini, setidaknya bisa menjadi sebuah motivasi. Bagi cuplikan terkait kekerasan agar para generasi penerus ini bisa sadar jika prilaku demikian tak patut untuk ditiru. Minimal mereka bisa berpikir untuk mengambil pelajaran yang berharga sebagai modal kaum pemuda,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan Ir Mondir Rofii mengatakan, melalui dinas pendidikan, dinas sosial, tenaga kerja, dan transmigrasi, termasuk badan kesatuan bangsa, politik, perlindungan masyarakat, pemkab terus melakukan pembinaan dan monitoring terhadap generasi bangsa.
“Pada instanti-instansi tersebut, ada program-program khusus untuk mengeksploitasi potensi pemuda. Di mana setiap tahunnya kami lakukan validasi,” singkatnya. DONI HERIYANTO/RAH