Kesuksesan tidak memandang jenis kelamin, tingkat pendidikan atau latar belakang seseorang. Kita semua tahu bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu mengubah nasibnya dengan diri mereka sendiri. Oleh karena itu, kesuksesan sangat dipengaruhi oleh upaya dan daya juang kita untuk mengubah nasib kita sendiriKesuksesan tidak memandang jenis kelamin, tingkat pendidikan atau latar belakang seseorang. Semua tahu bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu mengubah nasibnya sendiri. Oleh karena itu, kesuksesan sangat dipengaruhi oleh upaya dan daya juang untuk mengubah nasib.
Dwi Ratna Dilla Sari begitulah disapa. Dara kelahiran 6 Juli 1991 di Kelurahan Kebonsari Wetan Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo saat ini sedang menjalani studi semester VIII di Universitas Panca Marga Probolinggo.
Dengan sedikit bergaya, mahasiswi yang aktif di Sekretariat Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Amanah di Kelurahan Kebonsari Wetan ini mulai bergaya saat wartawan membidikan kamera ke arahnya.
Menjadi wanita karir itulah obsesi dan cita-citanya. Selaras dengan itu, dia memilih Fakultas Sosial dan Ilmu Politik (Sospol) program studi Ilmu Administrasi Negara untuk meraih cita-cita tersebut.
Saat ditanya karir yang ingin dijalani, menjawab ingin menjadi pengusaha atau pembisnis. “Di masa depan kehidupan bisa tenang, terus bila punya suami nanti bisa bantu keuangan keluarga,” jawabnya sambil tersenyum renyah.
Sebagai mahasiswi yang kesehariannya bergaul dengan bermacam-macam sifat dan karakter dari teman-temannya, tentu gadis yang hobi olahraga bersepeda dan membaca buku ini mempunyai suka duka selama di kampus.
“Saya pernah dimarahin dosen karena bantuin teman waktu itu minta di fotoin pakai kamera digital yang baru saja beli. Saat itu dosen lagi memberikan materi kuliah di depan kelas, malu tapi ya gitu deh. Walaupun demikian dia menyenangi dosen yang bersifat tegas dan bijaksana,” canda Dwi Ratna Dilla Sari.
Sesuai dengan program studi yang dijalani, mata kuliah yang paling disenangi yakni statistik dan matematika dan beberapa program komputer yang berhubungan dengan database. Kendala yang terberat dalam menjalani masa-masa kuliah adalah kuliah sambil bekerja dan berusaha untuk mendapatkan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) minimal skala tiga.
Figur wanita yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah ibunda tercinta dan kakak wanitanya. Ibunda selalu mengingatkan untuk terus belajar agar prestasinya tinggi. Sedangkan kakak wanitanya termasuk wanita pekerja keras.
“Wanita zaman sekarang harus pintar, punya wawasan, disiplin dan yang pasti cantik luar dalam,” ucap gadis belia ini.
Dalam menjalankan hobinya di bidang olahraga bersepeda, gadis berkulit kuning langsat ini dengan modal wajah cantik yang dimiliki punya keinginan untuk menjadi seorang pengusaha dan pebisnis.
Diapun pernah mengalami saat-saat sulit dalam mengambil keputusan, menjalani hobi atau harus bekerja karena biaya kuliah lumayan besar. Keputusan yang diambil adalah bekerja sehingga keinginannya hanya disimpan di dasar hati.
terserah profesi apa pun asalkan harus jadi yang terbaik dengan usaha dan kerja keras.
Selain itu cintailah pekerjaan kita dan bekerja dengan sungguh hati jangan setengah-setengah agar langkah kesuksesan pun mengikut “Terserah profesi apa pun asalkan harus jadi yang terbaik dengan usaha dan kerja keras. Selain itu cintailah pekerjaan kita, dan bekerja dengan sungguh hati jangan setengah-setengah agar langkah kesuksesan pun mengikut,”tuturnya. M.Hisbullah Huda.