Erinawati, 20, sangat berhati-hati dalam bersikap kesehariannya. Dia takut apa yang dikerjakannya setiap hari hanya akan meninggalkan duka atau kecewa di hari tua. Dia selalu ingin berperilaku baik. Karena dia percaya, apa yang akan didapat dari sebuah kebaikan, juga kebaikan pula.
Wanita yang masih single ini juga memberlakukan hal tersebut dalam prinsip hidupnya. Dia tidak mau melupakan jati diri wanita begitu saja. Menurutnya wanita adalah pelayan. Dalam hal ini adalah pelayan keluarga. “Jadi memang benar jika wanita identik dengan dapur dan pekerjaan rumah lainnya. Karena memang demikian adanya,” tukasnya.
Ririn-sapaan akrabnya-meski demikian bukan tidak boleh seorang wanita itu juga mengembangkan potensinya di dunia luar dan karir. Karena hal ini juga penting bagi wawasan seorang wanita. Apalagi sekarang sudah jamannya emansipasi, sebagaimana diperjuangkan RA Kartini dulu.
Wanita yang punya hobi membaca ini menggarisbawahi, cap bagi wanita yang seorang pelayan itu berbeda dengan cap sebagai babu. Sebab hal ini sekarang sudah rancu. Pelayan disamakan dengan babu, begitu pula sebaliknya.
Diterangkan, berdasarkan pemahamannya, jika seorang babu maka dia pasif, hanya tunduk saja atas perintah atasan. Tapi jika pelayan masih bisa aktif, tidak hanya nurut saja, tapi masih bisa memberikan saran-saran dan sumbang pikiran lainnya.
“Jadi wanita itu boleh saja berkarir di mana saja. Asalkan jangan lupakan kodratnya sebagai wanita. Jadi setelah tugas atau pekerjaan di luar rumah selesai, silakan langsung terjun ke belakang untuk tetap menjadi pelayan keluarga,” terangnya.
Selain itu yang tak kalah penting menurutnya, seorang wanita itu adalah sosok seorang ibu. Sosok atau peran ini tak akan pernah bisa tergantikan oleh orang lain. Itu sudah takdir, dan kewajiban yang melekat pada diri setiap insan wanita. Karena itu, apapun kesibukan sehari-hari, baik di dalam rumah atau luar rumah, jangan lupakan peran keibuannya. Terutama bagi wanita yang sudah punya anak. Jangan lupakan atau lewatkan perhatian kepada anak-anaknya, sesibuk apapun. SUKMA FIRDAUS/RAH