Hidup Jangan Dibuat Susah
Hidup ini sangat indah. Jangan dibuat susah. Saat manusia lahir, pertama kali yang dilihat adalah panorama dunia. Melihat indahnya mayapada dan menghirup segarnya udara. Berkumpul bersama orang-orang yang dicintai, tertawa bersama, bercengkrama, dan menghabiskan banyak waktu bersama, sungguh betapa indah hidup ini. Namun saat umur bertambah, kemudian orang-orang merasa sulit untuk merasakan kembali keindahan itu. Yang selalu terpikir betapa hidup itu keras dan susah.
Susah cari makan, susah memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan berbagai kesusahan lainnya. Bahkan mungkin ada yang sampai menyalahkan Tuhan karena keadaan yang sedang terjadi. Oh, jangan sampai itu terjadi. Kehidupan yang seperti itu yang kemudian membuat manusia diliputi ketakutan dan dilingkupi hal-hal yang negatif. Kepercayaan bahwa hidup itu susah tanpa sadar lalu melekat dalam keyakinan diri, dan membuat hidup betul-betul susah.
“Hidup itu indah, jadi jangan dibawa ribet. Jalani saja dengan penuh senyuman. Selagi mampu berbuat tak ada yang sulit untuk digapai,” ujar Fahrani Amalia.
Menurut perempuan yang akrab disapa Rani ini, hidup ini terlalu singkat untuk dibuat susah. Percayalah, apa yang dipercayai bisa dicapai, bisa didapatkan. Jangan pernah mudah menyerah. Tidak pernah ada kata gagal dalam kamus hidup. Kalaupun belum mencapai seperti yang diinginkan, itu berarti hanya belum berhasil.
“Jangan pernah ragu dalam hidup. Apa pun yang diinginkan pasti bisa dicapai. Cukup yakin dan berusaha,” tuturnya.
Bagi Rani, hidup ini terlalu indah untuk diisi oleh ratapan, umpatan, penyesalan, rasa marah, dan dendam. Semua itu hanya menggerogoti keindahan hidup. Tertawa dan tersenyumlah, walau dalam suasana sedih sekalipun. Syukuri apa yang telah dimiliki. Belajarlah dari kehidupan yang sudah dijalani.
“Tetap semangat jalani hidup ini. So Never Give Up ya,” pesannya. (Doni Heriyanto/rah)