BANGKALAN – Pelaku kasus pengeroyokan terhadap Dwi Fitra Susanto (27), warga jalan KH. Marzuki, Kelurahan Pangeranan, Bangkalan, yang terjadi Selasa (7/10) waktu lalu, hingga kini masih misterius. Polsek Kamal belum juga mampu mengungkap para pelaku tersebut. “Memang pelakunya belum diketahui, karena tidak ada yang kenal. Apalagi pada saat itu yang datang menyaksikan HUT TNI ke- 69 bukan hanya warga Kamal. Banyak dari daerah lain,” kelit Kapolsek Kamal AKP Puguh Suatmojo, SH.
Kendati demikian, pihaknya tidak akan membiarkan kasus ini berlarut. Saat ini, petugas dilapangan terus mencari dan mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi yang mengetahui langsung kejadian tersebut. Tidak ada yang mengenali pelaku, memang menjadi salah satu faktor kendala dalam proses pencarian. Terlebih, sepupu korban yang pada saat itu di lokasi juga tidak mengetahui pelaku.
“Kami akan terus mengumpulkan bukti-bukti termasuk keterangan dari saksi di tempat kejadian perkara (TKP). Setidaknya dengan keterangan itu bisa mempermudah pencarian terhadap pelaku,” tuturnya.
Keluarga korban, H. Moh Said (50) sangat berharap pelaku segera terungkap. Agar proses hukum bisa segera di lakukan. Pelaku harus mempertanggung jawabkan perbuatannya yang menyebabkan keponakannya kritis tak sadarkan diri. Jangan sampai, pelaku bebas berkeliaran dan tidak mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Polisi harus segera mengusut pelaku pengoroyokan ini. Keponakan saya keadaannya parah dan di rawat di RSUD dr Soetomo Surabaya,” jelasnya.
Sekedar mengingatkan, Dwi Fitra Susanto (27) warga jalan KH. Marzuki Kelurahan Pangeranan. Pria lajang ini menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang tak dikenal saat menyaksikan HUT TNI Ke 69 di Pelabuhan Kamal, Selasa (7/10) sekitar pukul 12.00 siang hari. Akibat dari pengeroyokan itu, korban mengalami luka cukup parah di bagian kepala karena pelaku mengepruk korban menggunakan palu. Praktis, kondisinya kritis tak sadarkan diri, karena mengalami pengumpalan darah di tengkorak kepala. DONI HERIYANTO/RAH