BANGKALAN – Maraknya peredaran narkoba di Bangkalan membuat Polres Bangkalan geram. Faktor utama tingkat kejahatan dipicu oleh peredaran barang haram tersebut. Oleh karena itu, Polres Bangkalan menjadikan narkoba sebagai target sasaran utama dalam perburuan untuk menciptakan kondisi yang aman di kawasan Bangkalan. Sebab muara akar kejahatan disebabkan oleh barang terlarang ini.
Setidaknya, dalam kurun waktu sembilan bulan terhitung sejak bulan Januari hingga September 2014, telah mengungkap 28 kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu dan mengamankan 43 tersangka. Dari tangan para tersangka tersebut, polisi menyita barang bukti (BB-) seberat 59,85 gram dan alat-alat yang digunakan untuk menikmati barang haram tersebut.
“Terakhir, kami telah menangkap seorang kurir yang tengah membawa 1 ons sabu yang diketahui merupakan jaringan lapas. Kami akan berantas sampai ke akarnya, dengan terus melakukan pengembangan kasus,” terang Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistiyono.
Menurutnya, peredaran sabu-sabu di wilayah Bangkalan hingga saat ini tetap menjadi prioritas Polres Bangkalan. Terlebih, di Desa Parseh Kecamatan Socah yang terkenal sebagai kampung narkoba. Selain itu, didaerah utara juga menjadi target operasi.
“Saya target kasatnarkoba setiap Minggu dapat pelaku narkoba. Sebab, saya tidak akan toleransi menyangkut barang haram ini. Tidak ada ampun untuk Narkoba,” jelasnya.
Selain itu, wilayah pantura juga menjadi sasaran target operasi narkoba. Sebab, di kawasan tersebut juga banyak ditemukan para tersangka. Selama ini, dalam melakukan transaksi narkoba para tersangka begitu cerdik untuk mengelabui petugas. Misalnya, dengan menaruh sabu-sabu di dalam helm, kemudian melalui paket dan ditaruh di jok mobil.
“Tempat yang sering dijadikan jalur transaksi, yakni wilayah Jembatan Suramadu, karena aksesnya begitu mudah dijangkau. Modusnya bermacam-macam,” paparnya.
Dari permasalahan narkoba ini, permasalahan meluas ke masalah sosial lainnya, baik pencurian dan perampokan yang meresahkan masyarakat. Untuk itu, peranan masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengungkap setiap pelaku narkoba ini.
“Kadang permasalahan di bawah, masyarakat takut untuk memberikan informasi, sehingga hal itu juga menjadi kendala aparat kepolisian,” ujarnya. MOH RIDWAN/RAH