Pelajari Keiklasan Untuk Jati Diri
Siapa yang tidak suka dengan rasa ikhlas, semua manusia menginginkan menanamkan rasa ikhlas terhadap diri sendiri. Namun demikian, berbicara keikhlasan sulit dilakukan. Seperti dikatakan, Renindiar Yunistira Ligayanti.
Dirinya mengatakan, keikhlasan ibarat tubuh tanpa jiwa. Jadi antara niat dan ikhlas haruslah seiring dan sejalan, tidak boleh dipisah-pisahkan.
“Tanpa adanya keikhlasan, amal perbuatan seseorang bisa dikatakan bukannya memperoleh pahala, malah memperoleh dosa, makanya banyak orang mengatakan bahwa ikhlas itu mudah diucapkan tapi susah untuk dilaksanakan,”ucapnya.
Perempuan kelahiran 22 juni 1996 ini, menuturkan, belajar keikhlasan bukan karena mengharap harta, sanjungan, kepopuleran, atau maju mundurnya amalnya. Akan tetapi, berangkat dari kekurangan-kekurangan dan dari akhlak yg tercela.
“Orang tua ku kadang semuanya mengajari saya untuk ikhlas, itu demi menjadi belajar jati diri juga,”katanya.
Dirinya menambahkan, keikhlasan yang menyertai amal kita, janganlah bercampur dengan pamrih-pamrih lain, seperti ingin dipuji, ingin disanjung dan sebagainya.(ryn)