
JAKARTA-Partai Golongan Karya kubu Agung Laksono akhirnya berhasil menduduki kantor Fraksi Partai Golkar yang selama ini dikuasai loyalis Aburizal Bakrie. Namun upaya pengambilalihan ini mendapat perlawanan sengit dari loyalis Ical yaitu Ketua Fraksi Ade Komaruddin dan Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo.
Bambang Soesatyo yang berada di ruangan fraksi berusaha menahan pintu dengan meja dan lemari saat Waketum Yorrys Raweyai berusaha memasuki ruang fraksi. Nyaris 30 menit menunggu, Yorrys dankader Golkar lainnya mencongkel pintu yang kode pengamanannya sudah diubah.
Upaya pendobrakan terpaksa dilakukan di ruangan yang terletak di lantai 12 Gedung Nusantara I ini setelah dua kali kubu Agung gagal menguasai ruang fraksi.
Sebelumnya, Yorrys tampak mondar-mandir untuk mencari pintu lain. Namun, tak ada pintu lain yang dapat diakses Yorrys untuk masuk. Sehingga, Yorrys pun naik pitam dan mengancam akan membuat rantai untuk mengunci balik pintu tersebut dari luar. “Ya sudah Pamdal yang di sini suruh keluar saja. Biar saya bawa alat-alat (rantai dan gembok) ini mau saya buat palang,” kata Yorrys.
Padahal di dalam sedang berlangsung jumpa pers yang sedang digelar oleh Bambang Soesatyo. Yorrys tak peduli, dia tetap ingin mengunci pintu itu dari luar karena tak diizinkan masuk.
Akhirnya, setelah beberapa kali mendobrak pintu yang di tutup dengan lemari mereka dapat memasuki ruangan. Sekretaris Fraksi Golkar, kubu Agung, Fayakun Andriadi adalah orang pertama yang memasuki ruangan.
Namun, mereka belum ketemu dengan Ade Komarudin dan Bambang Soesatyo. Kedua orang itu diketahui masih bersembunyi di salah satu tempat dalam ruang fraksi Golkar.
Yorrys menjelaskan pendobrakan pintu ruang Fraksi Partai bukan tanpa alasan. Pasalnya, sudah beberapa kali mencoba melakukan perdamaian namun tak disambut baik kubu Ical. “Niat tulus ikhlas kami hanya ingin datang mengkomunikasikan, tetapi sudah dua kali tidak diindahkan, maka kami mencoba berkomunikasi langsung. Dan mereka justru bersikap tidak elegan, panik, dan ketakutan”, katanya.
Bambang Soesatyo yang ditemui di dalam mengatakan, telah mendapatkan informasi bahwa Yorrys telah membawa sejumlah preman untuk menguasai fraksi. “Jadi Yorrys bawa preman-preman. Di bawah sudah ramai. Katanya Yorrys juga bawa rantai buat ngunci pintu. Ini kan tindakan premanisme,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Bambang pun langsung menelpon Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti. Bambang menggunakan loudespeaker agar percakapannya itu didengan oleh puluhan wartawan yang hadir. “Jadi gini Pak Badrodin. Ada upaya untuk menguasai ruangan kami di lantai 12. Padahal kami masih sebagai fraksi yang sah. Ini tindakan premanisme,”katanya.
Mendengar ada keluhan tersebut, Badrodin berjanji akan kirim Kapolda Metro Jaya untuk meninjau langsung hal ini. “Nanti saya perintahkan Pak Kapolda (Metro Jaya) ke sana pak,” kata Badrodin.
Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono langsung turun menjaga suasana kondusif dalam penanganan konflik Partai Golkar. Selain ingin menjamin netralitas, Unggung juga datang ke Sekretariat Fraksi Golkar di DPR untuk memastikan suasana kondusif. “Biar Pamdal dan Bu Sekjen yang bekerja. Saya ke sini memastikan aparat itu aman dan tak berpihak. Saya datang ke sini, saya lihat aman-aman saja,” ucap Unggung.
(GAM/ABD)