PAMEKASAN – Pemkab Pamekasan, Jawa Timur hingga kini belum memiliki data konkret terkait jumlah rumah tangga di wilayah itu yang belum teraliri listrik.
“Kalau data pastinya saya belum mengetahuinya, karena saya baru menjabat sebagai kepala badan,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bappemas Pemdes) Achmad Faisol di Pamekasan, Senin (30/3).
Yang jelas, sambung dia, kalau desa di Pamekasan sudah terjangkau semua aliran listrik.
Hanya saja, sambung dia, memang ada desa yang hanya dialiri listrik di kampung tertentu, dan di kampung lain lainnya belum.
Kebanyakan desa-desa yang belum dialiri listrik secara merata di desa yang jauh dari pusat Kota Pamekasan. Seperti di wilayah Kecamatan Pasean, Batumarmar, Waru dan Kecamatan Proppo, Pamekasan.
“Yang mendapatkan program perluasan jaringan listrik saat ini kan perluasan jaringan di Desa Mapper, Kecamatan Proppo,” terang Faisol.
Namun demikian, sambung Faisol, persentase warga yang belum teraliri listrik di Pamekasan sangat sedikit.
Sebab, PLN bukan merupakan satu-satunya penerangan di Pamekasan. Tahun lalu, Pemerintah Pusat memberikan bantuan listrik tenaga surya untuk masyarakat Desa Sana Daja dan Sana Laok, Kecamatan Pasean.
Sehingga, meski jaringan kabel listrik tidak merata ke dua desa itu, penerangan listrik di rumah-rumah warga sudah nyala.
Ia menuturkan, pemkab selalu berupaya menyisihkan anggaran untuk perluasan jaringan listrik di perdesaan melalui program listrik masuk desa (PLMD).
(ANT/ABD AZIZ)