
PAMEKASAN – Akses jalan Dusun Songlessong, Desa Bujur Timur, Kecamatan Batumarmar terputus akibat jembatan ambruk, Senin (31/1). Ambruknya jembatan terjadi pada gorong-gorong yang dipasang pada bagian oprit jembatan untuk memperlancar aliran air sungai itu. Ambruknya jembatan ini diduga karena kesalahan perencanaan yang tidak menyesuaikan dengan kondisi alam sekitar terutama karakter air di sungai itu.
Sumber Koran Madura menyebutkan, debit air di sungai itu cukup deras dan sering meluap saat hujan. Kondisi ini seharusnya dipelajari terlebih dahulu sehingga perencanaannya bisa menyesuaikan. Yakni dengan menambah tinggi dan lebar jembatan agar aliran air lancar. Bukan menambah gorong-gorong pada bagian oprit jembatan untuk memperlancar aliran air sungai itu.
Gorong-gorong itu rawan pecah akibat tekanan pondasi yang menahan beban gelagar dan plat beton serta pengaman jembatan yang juga terbuat dari cor. Biasanya, pengaman samping jembatan menggunakan pipa besi, namun pada jembatan ini menggunakan cor sehingga menambah beban pada pondasi.
Salah satu warga setempat, Abdullah menduga kerusakan jembatan ini terjadi karena pondasi bergeser sehingga gorong-gorong yang terpasang di oprit pecah. Kondisi ini sangat membahayakan badan jembatan yang dapat ambruk jika pondasi terus bergeser. Bahkan saat ini mulai nampak miring. Sebab gelagar beton yang menjadi tumpuan plat beton sewaktu-waktu bisa terlepas dari balok poor dan ambrol.
Selain karena kesalahan perencanaan konstruksi bangunan juga diragukan. Hal ini dapat diketahui dari pecahan plesteran yang ambruk serta plesteran pondasi yang mulai mengelupas tergerus air.
Warga lainnya, Fatimah berharap kerusakan jembatan segera diperbaiki. Sebab jembatan ini sudah tidak bisa digunakan sejak 15 hari lalu. Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas pertanian, perekonomian warga dan akses pendidikan di wilayah itu.
Mengetahui kejadian ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengecek ke lokasi. Tim melakukan pemetaan awal dan hari ini akan kembali ke lokasi bersama dengan instansi terkait, yakni Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga.
Kepala BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus belum bisa menentukan tanggap darurat yang akan dilakukan dan menunggu hasil kajian tim teknis. “Kami belum bisa menentukan langkah lanjutan dan menunggu kajian teknis dari dinas terkait,” katanya.
(A. FAUZI M/RAH)