PAMEKASAN – Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang mempunyai kegiatan pembangunan fisik belum memulai pekerjaannya. Hal itu ditunjukkan dengan tidak adanya serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (ABPD) 2015, kendati telah menyelesaikan triwulah pertama.
Bupati Pamekasan, Ach syafii mengatakan salah satu belum terserapnya anggaran tahun ini karena terkendala proses pelelangan. Setelah sejumlah kegiatan siap dilelang terjadi perubahan harga barang, sehingga harus dilakukan hitung ulang.
“Untuk belanja pembangunan baru mulai, sebetulnya lelang sudah mau dimulai, tapi karena ada kenaikan bensin, sehingga perlu waktu sekitar 1 bulan lagi untuk melakukan hitungan ulang. Menyesuaikan dengan harga satuan terbaru,” kata Bupati Syafii.
Sejak dari awal pihaknya telah menekan agar proses administrasi kegiatan pembangunan fisik harus selesai di bulan Maret. Namun, karena terkendala dengan adanya kenaikan harga satuan, maka lelang proyeknya terpaksa harus diundur.
Kendati ada kendala di awal tahun, Bupati tetap optimis bisa menuntaskan pekerjaan pembangunan hingga akhir tahun nanti, jika tidak ada lagi perubahan harga satuan barang seperti yang terjadi saat ini.
Dia akui pihaknya berkomitmen dan telah menegaskan kepada semua SKPD yang mempunyai kegiatan fisik untuk dilakukan secara bertahan, namun tetap harus diupayakan selesai, sehingga serapan anggaran sampai akhir tahun cukup besar.
“Insyallah kami secara bertahap menyelesaikan pembangunan hingga akhit tahun nanti. Asal tidak ada perubahan aturan-aturan yang fluktuatif. Kami cukup optimis karena sejak awal kami telah tekankan pada teman-teman untuk melaksanakan pembangunan dengan baik,” ungkapnya.
Kondisi ini, sama seperti yang telah disampaikan Kepala bagian Administrasi pembangunan Pemkab Pamekasan, Rahmat Kurniadi Suroso, sebelumnya. Menerutnya, proyek yang sudah siap lelang, perencanaannya harus dihitung ulang, disesuaikan dengan harga terbaru pasca kenaikan BBM.
Lelang proyek harus mundur, karena memerlukan waktu untuk menyelesaikan perencanaanya. Dengan naiknya harga yang terjadi akan dapat mengurangi volume hasil kegiatan.
“Sekarang ini kami belum bisa melakukan lelang, karena dengan kenaikan BBM, perencanaan yang sudah siap lelang harus di hitungan ulang, disesuaikan dengan harga terbaru. Karena kalau kita paksakan hasilnya tidak akan sesuai dengan rencana yang ada. Sehingga akan bermasalah,” kata Rahmat.
(ALI SYAHRONI/RAH)