JAKARTA – Menjelang penyelenggaraan kongres Partai Demokrat pada pertengahan Mei nanti, arus bawah partai berlambang mercy itu kembali berontak. Sebagian mereka kesal lantaran dipecat secara sepihak oleh DPP Demokrat. Mereka yang dipecat itu rata-rata loyalis Anas Urba-ningrum. Namun Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan membantah. Menurutnya, pemecatan yang terjadi tahun 2014 karena mereka bermasalah.
“Tahun ini, enggak ada. Malah saya perpanjang (jabatan mereka),” kata Syarief saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/4).
Seperti diketahui, Partai Demokrat akan menggelar Kongres III di Surabaya. Perhelatan itu akan berlangsung selama 3 hari, 11-13 Mei 2015.
Syarief mengakui pemecatan terhadap tiga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat di Jawa Timur. Mereka adalah Basuki dari Nganjuk, Dadik Krisdaryanto dari Surabaya, dan Dendu Kukuh Santoso dari Pasuruan. “Untuk di Nganjuk, dia terkait dana kampanye,” jelasnya.
Sementara Dadik dipecat dengan tuduhan tidak aktif dalam menjalankan roda kepartaian. Sedangkan Dendu dinilai gagal meloloskan kader di parlemen kendati terdapat enam anggota DPRD Fraksi Demokrat di sana. “Itu kasus tahun kemarin. Dikeluarin Agustus 2014, setelah pemilu legislatif. Kenapa baru sekarang diungkap?” tanya Syarief.
Dia mengklaim, ketiga Ketua DPC dipecat melalui prosedur yang berlaku di internal partai. Mereka semua sudah digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC ma-sing-masing.
Mereka adalah M Amin sebagai Plt Ketua DPC Nganjuk, M Reno Zulkarnaen Plt Ketua DPC Pasuruan, dan Plt Ketua DPC Surabaya Hartoyo.
Syarief membantah pemecatan itu berkaitan potensi sejumlah kader yang menolak pencalonan SBY sebagai ketua umum. Dia memastikan pemecatan itu sebagai upaya menggusur kader yang dianggap membandel. “Kalau yang terkena kasus hukum, pasti kita akan proses pemecetannya,” katanya.
Sebelumnya tiga mantan Ketua DPC Partai Demokrat di Jatim mengajukan somasi kepada tiga elite PD. Somasi dilayangkan atas surat keputusan DPP Demokrat tentang pemberhentian mereka sebagai Ketua DPC dengan alasan tidak jelas.
Syarif Hasan boleh saja berdalih, namun pengakuan berbeda justru disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat, Batang, Jawa Tengah, Muhammad Rochim.
Menurutnya, empat DPC Demokrat dari Jawa Tengah di-plt sepihak jelang pileg 2014 atau tepatnya akhir Januari. DPP, lanjutnya, mem-plt dengan alasan merupakan loyalis Anas Urbaningrum.
“Kita yang di-plt dianggap loyalis Anas Urbaningrum. Ini kan jauh dari pemahaman kita dan kalau itu sebagai tolak ukur, kenapa tidak 23 di-plt semua karna itu juga loyalis anas,” ujarnya.
Rekayasa Elite
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengatakan, dukungan pada SBY untuk maju lagi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat tidak murni dari para pengurus daerah. Dukungan itu merupakan hasil rekayasa para elite DPP Partai Demokrat.
“Kalau dukungan itu murni, saya pastikan saya akan dukung SBY juga. Tapi laporan dari daerah dukungan itu dikondisikan elite DPP yang menggunakan jabatannya sebagai pengurus. Ini memprihatikan sekali,” kata Marzuki saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/4).
Mantan Ketua DPR itu yakin rekayasa dukungan yang dilakukan elite DPP Demokrat bukan atas instruksi dari SBY. Rekayasa dukungan ini dianggap dapat menjelekkan nama partai.
“Partai yang berpolitik bersih, cerdas, santun, dan demokratis menjadi tercederai. Saya yakin SBY tidak memerintahkan, tapi elite di sekitar yang tidak memahami jati diri Partai Demokrat telah merusak nama partai dan nama SBY “ ujarnya.
(GAM/ABD)