
SUMENEP – Jelang pesta demokrasi Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Sumenep tahun 2015, harapan masyarakat terhadap para kandidat mulai mencuat. Tak terkecuali dari kalangan pemuda. Mereka berharap, bupati ataupun wakil bupati terpilih nantinya lebih peduli kepada pemuda sebagai generasi bangsa.
Salah seorang pemuda asal Desa Pangarangan, Kecamatan Kota, Riyan menilai kepedulian pemerintah saat ini kepada ge-nerasi muda masih belum begitu terasa. Terbukti, program-prog-ram pemerintah khusus untuk mengakomodir kepentingan ge-nerasi muda masih jarang.
Karena itu, dia berharap Pemilukada tahun ini mampu melahirkan kepala daerah yang lebih peduli kepada pemuda, dibuktikan dengan memperbanyak ke-giatan kepemudaan, terutama dalam hal pembinaan dan pemberdayaan kepada pemuda.
“Saya pikir, sosok pemimpin yang perlu didukung dalam Pilkada yang akan datang adalah mereka yang memiliki visi-misi memberdayakan pemuda. Sehingga, pemuda lebih kreatif dan mandiri. Agar tidak banyak pemuda yang menganggur,” tukasnya.
Sementara itu, salah seorang bakal calon wakil bupati yang diusung PDIP, Achmad Fauzi menyambut positif aspirasi pemuda itu. Sebagai bakal calon pemimpin yang masih muda, ia menegaskan bahwa pemuda memang perlu mendapat perhatian dari pemangku kebijakan.
“Keterlibatan pemangku kebijakan untuk memberdayakan pemuda memang diperlukan. Pemuda harus diberdayakan. Sehingga, keberadaan pemuda betul-betul menjadi generasi bangsa yang siap ikut berpartisipasi memba-ngun daerah dan bangsanya,” tukasnya saat bersilaturrahim de-ngan PAC PDIP Kecamatan Kota, Senin (6/4) lalu.
Menurut mantan staf ahli wakil bupati Cianjur, Jawa Barat itu, pemberdayaan terhadap para pemuda bisa dilakukan dengan cara, pemerintah harus membuat program khusus untuk memberi bekal skil terhadap pemuda sejak belum lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat.
“Seharusnya, pemerintah memberi bekal keterampilan kepada pemuda sedini mungkin, paling tidak sejak belum lulus SMA. Sehingga, ketika sudah lulus, meskipun tidak meneruskan ke jenjang pendidikan selanjutnya, mereka sudah punya bekal,” paparnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, untuk betul-betul dapat mengakomodir semua aspirasi masya-rakat, khususnya pemuda, perlu dibuat rumah aspirasi. “Dari rumah aspirasi itu, nantinya dapat diketahui, keinginan pemuda atau masyarakat secara umum adalah seperti ini dan itu. Kemudian, aspirasi itu bisa dijadikan program,” pungkasnya.
(FATHOL ALIF)