
BANGKALAN – Melambungnya harga beras di pasaran berdampak pada harga gabah di tingkat petani. Ada kenaikan harga gabah sekitar Rp 500 saat musim panen kali ini. Seharusnya itu menguntungkan para petani yang sedang panen. Namun, kenaikan harga tersebut belum menguntungkan kehidupan petani, bahkan tidak sedikit petani justru tercekik. Itu disebabkan oleh biaya produksi penanaman dan panen mengeluarkan biaya yang tak sedikit pula, sehingga nyaris tak seimbang dengan hasil pertaniannya.
Gabah kering pada musim panen kali ini dihargai sebesar Rp 4.500 dari harga sebelumnya Rp 4.000 dengan kualitas terbaik. Kenaikan tersebut tak sebanding dengan harga beras di pasaran yang mencapai Rp 10.000. Petani menilai, naiknya harga beras lokal masih belum mampu menyejahterakan kehidupan mereka. Sebab melambungnya harga beras tak sebanding dengan kenaikan harga gabah dengan kualitas kadar air 15 persen yang hanya dihargai Rp 4.500 per kilo.
“Kenaikan ini jelas menguntungkan petani. Namun, kenaikan itu tidak menjamin kehidupan petani semakin sejahtera. Sebab, kenaikan yang terjadi pasti diikuti dengan kenaikan barang kebutuhan lainnya,” kata salah satu petani di desa Kramat, kemarin (4/4).
Dia menjelaskan, dalam proses penanaman padi, biaya produksi bisa mencapai Rp 1 juta per petak lahan dengan ukuran 10×15 meter lahan. Biaya pembajakan sawah seharga Rp 350 ribu. Ditambah dengan ongkos buruh mulai dari penanaman sampai masa panen perhari Rp 35 ribu. Seluruh kegiatan tersebut mengeluarkan biaya produksi tak sedikit. Namun, harga gabah lokal dengan kualitas terbaik hanya dihargai separuh harga beras di pasaran.
Dirinya berharap, pemerintah bisa memaksimalkan kenaikan harga gabah petani. Harga beras di pasaran sudah melambung sangat tinggi. Hal itu bisa diantisipasi dengan penjualan resmi beras yang dibuat oleh pemerintah sehingga tidak ada permainan di tingkat tengkulak.
“Kami tidak tahu harga sesungguhnya yang dibeli pemerintah melalui bulog. Namun, biasanya para tengkulak yang akan membeli beras para petani. Untuk itu, mahalnya harga beras harus menambah kesejahteraan para petani, melalui kenaikan gabah yang maksimal,” harapnya.
(MOH RIDWAN/RAH)