SUMENEP- Tingginya harga LPG di sejumlah kepulauan salah satu faktornya dipengaruhi ba-nyaknya biaya pendistribusian LPG itu sendiri dari wilayah daratan ke kepulauan. Pasalnya, hingga saat ini masih belum ada pangkalan LPG yang berdomisili di kepulauan. Sehingga hal itu dikeluhkan oleh warga kepulauan.
Salah seorang warga Kepulauan Raas, Darus Salam me-ngungkapkan, saat ini harga LPG kemasan 3 kg sangat mahal, yaitu sampai Rp. 24 ribu. Menurutnya, melangitnya harga LPG tersebut salah satunya dipengaruhi kenaikan harga BBM. “Harga BBM di sini antara Rp. 11 ribu hingga Rp. 12 ribu. Itu pun masih langka. Karena ada yang masih disimpan,” ungkapnya, Minggu (5/4).
Selain dipengaruhi me-roketnya harga BBM di kepulauan, dia menilai, tingginya harga LPG kemasan 3 kg juga karena tidak adanya pangkalan LPG. Menurut Darus, seandainya di daerahnya ada pangkalan LPG, harganya tak akan terlalu mahal kalaupun harga BBM naik. “Karena para pengecer itu tidak terlalu banyak menanggung beban tambahan,” paparnya.
Sementara itu, kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Kabupaten (Setkab), Moh. Hanafi mengakui, bahwa sampai saat ini masih belum ada pangkalan LPG yang berdomisili di kepulauan. Semua pangkalan LPG untuk kepulauan ada di daratan. “Padahal, kalau ada pangkalan di kepulauan itu enak,” tukasnya.
Menurut dia, dalam satu kepulauan, minimal ada satu pangkalan LPG yang ada di Ibu Kota Kecamatan. Sehingga, adanya pangkalan LPG itu nantinya dapat meringankan beban masyarakat, misalnya untuk ongkos kulinya.
“Makanya kami mengajukan kepada pertamina agar tiap kepulauan itu ada pangkalannya,” kata Hanafi.
Namun demikian, sepertinya permintaan tersebut masih jauh panggang dari api. Pasalnya, Hanafi mengungkapkan, saat ini pihak pertamina sudah menutup pengajuan membuat pangkalan baru. “Karena dari Sumenep sudah banyak permintaan membuat pangkalan LPG,” ungkapnya.
Menurut Hanafi, saat ini permintaan dari Sumenep untuk mendirikan pangkalan LPG sudah mencapai 40 lebih. Dari jumlah tersebut, tidak ada satupun dari kepulauan. Kesemuanya berada di daratan, itupun di wilayah perkotaan.“Tapi, pertamina mengaku masih akan mempertimbangkan kembali,” paparnya.
Untuk diketahui, hasil pembahasan sementara HET LPG kemasan 3 Kg untuk kepulauan, yaitu, untuk Kepulauan Giligen-ting, Gili Iyang, Nong Gunong, Gayam dan Raas sama, yaitu Rp. 23.500. Sedangkan Kepulauan Arjasa Rp. 24.000 dan untuk Kepulauan Sapeken 24.500. Sementara HET LPG yang paling tinggi adalah Kepulauan Masalembu, yaitu mencapai Rp. 25.000.
Sementara HET LPG untuk kepulauan yang dekat dengan daratan, seperti Kepulauan Talango, menurut Hanafi mengikuti HET LPG wilayah daratan, sesuai keputusan Gubernur, yaitu Rp. 16.500.
(FATHOL ALIF)