
BANGKALAN – Mahasiswa yang mengatasnamakan Ampibi (aliansi mahasiwa dan pemuda) merasa kecewa. Agenda audiensi mereka dengan Bupati Bangkalan tidak terpenuhi karena Bupati tidak berada di tempat. Akibatnya, aspirasi yang ingin mereka utarakan tidak bisa tersampaikan. Mereka pun harus kembali dengan rasa kecewa.
“Kami mengirimkan surat audiensi ke Bupati Bangkalan, hari Senin kemarin. Tapi ternyata, Bupatinya hari ini tidak ada,” ujar koordinator Ampibi, Nur Hakim, di kantor Pemkab Bangkalan, Rabu (8/4).
Mereka ingin beraudiensi, untuk memberikan support sekaligus menyampaikan aspirasi terkait perkembangan Bangkalan belakangan ini, guna mewujudkan pembangunan Bangkalan ke depan. Banyak isu di luar mengenai situasi Bangkalan, sehingga perlu dilakukan audiensi. Akan tetapi, maksud yang hendak mereka utarakan malah menuai kekecewaan lantaran bupati tak ada di kantor.
“Tentunya, kami kecewa karena tidak bisa bertemu Bupati. Padahal niat kami baik untuk menyampaikan aspirasi,” terangnya.
Menurut Muchlis, surat telahdikirimkan jauh-jauh hari ke pemkab. Dalam surat itu dijelaskan bahwa mereka akan melakukan audiensi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. “Bupati ini sudah dipercaya masyarakat untuk lima tahun kedepan. Jadi wajib menjaga kepercayaan masyarakat demi Bangkalan yang lebih baik. Kami tidak mau mendengar situasi semakin memburuk,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi, Kabag Humas dan Protokol Setda Bangkalan, Moawi Arifin membenarkan ada surat permintaan audiensi. Namun, jadwal yang diinginkan terlalu dekat, mengingat kesibukan bupati. Apalagi, bupati tidak ada di tempat karena tugas dan agenda sebelumnya.
“Ya sudah ada surat, tapi terlalu mendadak jika ketemu tadi, karena surat baru dinaikkan tadi siang oleh humas. Saat ini bupati memang tidak ada di kantor karena ada tugas,” ungkapnya,
Sebelumnya, Bupati Bangkalan Muh Makmun Ibnu Fuad telah memberikan penjelasan kepada DPRD perihal kesibukannya selama ini. Peran dan tugas bupati selama ini karena aktivitas yang kompleks, sehingga tidak sepenuhnya bisa berada di kantor. Namun, aktivitas turun langsung menyapa masyarakat dan tokoh. Selain itu, tugas mencari dana, karena APBD tidak cukup untuk membiayai semua pembangunan di Bangkalan.
(MOH RIDWAN/RAH)