
PAMEKASAN – Kecelakaan laut yang menimpa nelayan Pamekasan dalam dua pekan terakhir sudah terjadi tiga kali. Kecelakaan pertama menimpa Fauzan, 30, warga Dusun Gedungan, Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, yang hilang saat mencari ikan ditemukan terapung dengan kondisi tidak bernyawa. Rabu (25/3) sekitar pukul 14.00 WIB. Kecelakaan serupa kembali terjadi pada awal April. Korbannya, Sugianto, 25, warga Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, hilang saat mencari ikan Rajungan di perairan pantai Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
Kemarin (6/4), seorang nelayan asal Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan kembali hilang di perairan Camplong, Sampang. Korban Bustomi diketahui hilang saat nelayan lainnya melihat perahu yang ditumpanginya terombang-ambing tanpa penumpang dalam keadaan mesin hidup sekitar pukul 23.00 WIB.
Para nelayan yang mengenali perahu korban langsung melakukan upaya pencarian korban dengan menyisir lokasi yang diduga tempat jatuhnya korban sambil lalu memberi tahu pihak keluarga. Kabar hilangnya Bustami menyebar cepat hingga diketahui pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat yang langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu pencarian. Namun hingga dini hari kemarin korban belum ditemukan.
Pencarian korban terus dilakukan pada siang hari dengan menyisir perairan itu dengan melibatkan banyak pihak. Selain nelayan setempat, pencarian korban juga dilakukan oleh pihak Koramil setempat dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Kepala BPBD Pamekasan Akmalul Firdaus menjelaskan pencarian korban akan terus dilakukan untuk menemukan korban kecelakaan itu. Pada Senin malam, perahu dan alat tangkap yang digunakan ditepikan ke bibir pantai Desa Branta Pesisir.
“Kami akan terus berupaya mencari korban bersama pihak-pihak terkait termasuk dengan masyarakat. Mudah-mudah segera ditemukan,” katanya.
Kapolsek Tlanakan AKP Jauhari menjelaskan jasad korban diduga tenggelam di dasar laut. Sebab pencarian ke arah selatan belum membuahkan hasil. Jika memang tenggelam jasad korban diperkirakan akan mengapung dalam dua hari kedepan.
Dari semua kecelakaan laut ini, belum diketahui pasti penyebabnya. Namun sebagian warga menduga, korban terlempar dari perahu saat melaut. Sebab rata-rata perahu yang digunakan menggunakan dua mesin dengan hanya satu penumpang dan tidak menggunakan pelampung.
(A. FAUZI M/RAH)