BANGKALAN – Kisruh peperangan di negara Yaman membuat resah sebagian masyarakat yang memiliki anggota keluarganya menjadi WNI di Timur Tengah tersebut. Hingga saat ini sebagian orang Indonesia yang sedang bekerja dan sekolah di negeri tersebut masih belum kembali ke tanah air. Salah satunya, orang tua pelajar asal Bangkalan yang sedang menunggu kedatangan anaknya, Mukaffi Kholil.
Dirinya khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, mengingat kondisi Yaman yang sedang genting. Anaknya merupakan mahasiswa Universitas Al-Ahgaff Yaman atas nama Aufa Nur Kholil (18). Oleh karena itu, kerusuhan yang terjadi bisa membuat langkah cepat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) agar secepatnya mengevakuasi para Warga Negara Indonesia yang berada di sana. Terlebih para pelajar yang sedang menempuh studi.
Mukaffi menceritakan, kondisi di Yaman sudah mulai ada penjarahan. Hal itu berdasarkan komunikasi terakhir dengan anaknya. Di Yaman tepatnya di daerah Al-Mukalla ada perampokan bank besar-besaran. Semua bank uangnya dikuras, sehingga berdampak pada sulitnya mengambil uang tunai.
“Yang membuat saya bingung, di tempat anak saya itu ada perampokan bank besar-besaran,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Darul Kholil tersebut.
Dirinya menambahkan, untuk proses evakuasi, anaknya sudah melakukan upaya pendaftaran evakuasi kepada KBRI. Infonya, Kamis (9/3) akan dievakuasi dari Yaman menuju Oman. Selanjutnya, akan diterbangkan ke Indonesia. Perkiraan tiba di negara Indonesia pada Sabtu (11/3) mendatang. “Harapan besar, anak saya kembali ke tanah air dengan selamat sesuai jadwal,” harapnya.
(MOH RIDWAN/RAH)